Hansi Flick: Jerman Punya Tugas Berat Vs Kosta Rika
Jerman dituntut untuk menang dengan skor besar agar bisa lolos ke babak 16 besar.
REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Tidak ada pilihan lain bagi timnas Jerman. Pelatih Hansi Flick menegaskan timnya patut memenangkan pertandingan pemungkas melawan Kosta Rika pada matchday ketiga Grup E Piala Dunia 2022 Qatar di Stadion Al Bayt, Jumat (2/12/2022) dini hari WIB nanti.
"Kami ingin mengakhiri pertandingan lebih awal untuk menambah tekanan pada partai lain," kata Hansi Flick menegaskan dikutip News18, Kamis (1/12/2022).
Der Panzer sedang tidak baik-baik saja. Pasalnya, dalam dua partai terakhir fase grup Jerman baru mengantongi satu poin dari sekali imbang dan satu kekalahan.
Bahkan pemilik empat gelar juara Piala Dunia itu berada di bawah tim Amerika Tengah dan Asia, Kosta Rika serta Jepang, yang menduduki kursi ketiga pun kedua.
Pelatih Jerman Hansi Flick menjelaskan, Thomas Mueller dkk patut menunjukkan rasa hormat dan fokus selama pertandingan berlangsung.
"Kosta Rika kemungkinan besar akan bertahan. Kami perlu melakukannya dan kami harus memiliki sikap yang kami tunjukkan seperti melawan Spanyol," sambung pelatih 57 tahun.
Die Mannschaft dituntut untuk menang dengan skor besar agar bisa lolos ke babak 16 besar. Bila tidak, tragedi empat tahun silam bisa terulang saat terlempar dari Piala Dunia di Rusia sejak fase grup.
Dengan posisi saat ini, menang melawan Kosta Rika saja tak akan cukup. Pasalnya, andai Jerman menang tetapi Spanyol dikalahkan Jepang, maka Jerman akan hitung-hitungan selisih gol dengan Spanyol, yang kini mengemas empat poin.
Padahal selisih gol Jerman saat ini adalah -1, sedangkan milik Spanyol adalah +7. Jadi kemenangan dengan skor sangat besar akan dibutuhkan.
"Kami harus menemukan solusinya. Saya pikir mencetak delapan gol sungguh bukan rasa hormat kepada Kosta Rika. Tetapi, kami akan berusaha keras karena tujuannya adalah lolos ke fase selanjutnya," kata Flick.
Tentu Jerman harus berhati-hati karena Kosta Rika memiliki reputasi dalam memulangkan tim-tim besar. Delapan tahun silam pada Piala Dunia di Brasil, Keylor Navas dan kolega berhasil memuncaki sebuah grup yang dihuni oleh Italia dan Inggris.
Ikuti Whatsapp Channel Republika