Sidebar

Pengunjung Ancol Naik 148 Persen Sampai September 2022

Friday, 02 Dec 2022 16:37 WIB
Pengunjung bermain di kawasan Pantai Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Sabtu (7/5/2022). Pengunjung Ancol Naik 148 Persen Sampai September 2022

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pengunjung Ancol Taman Impian Jakarta mengalami kenaikan sebesar 148 persen pada periode Januari-September 2022, yakni 5,3 juta orang dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 2,1 juta orang.

Baca Juga


"Ini bukti bahwa perekonomian di Indonesia mulai mengalami pertumbuhan yang stabil pada 2022," kata Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Winarto saat paparan publik secara virtual di Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Karena itu, Winarto mengungkapkan sampai dengan September 2022, pendapatan perseroan sebesar Rp 386 miliar dan laba bersih sebesar Rp 78,9 miliar atau tumbuh 141 persen dibanding tahun lalu yang rugi sebesar Rp 192,8 miliar.

Winarto mengatakan hal tersebut merupakan dampak dari kondisi pandemi Covid-19 saat itu. "Namun, ternyata kondisi pandemi Covid-19 semakin terkendali di Indonesia, mengakibatkan meningkatnya mobilitas dan daya beli masyarakat sehingga mendorong penguatan aktivitas produksi dan konsumsi masyarakat," ungkapnya.

Selain itu, ia juga mengungkapkan, akan menampilkan inovasi dan menyelesaikan proyek baru yang bertujuan meningkatkan pengunjung Ancol pada 2022. "Kita miliki inovasi baru di antaranya 'symphony of the seas', 'dancing water fountain' dan 'rebranding' logo baru," ujarnya.

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pariwisata, pengembang properti dan pelayanan jasa di Jakarta Utara. Perseroan memiliki kawasan seluas lebih dari 500 hektare sehingga merupakan kawasan wisata terbesar dan terpadu di Indonesia, yaitu Ancol Taman Impian.

Di dalamnya terdapat unit rekreasi seperti Dunia Fantasi, Ocean Dream Samudra, Atlantis Water Adventures, Sea World Ancol, Allianz Ecopark, Pasar Seni Ancol, dan Jakarta Bird Land. Kepemilikan saham PJAA mayoritas dipegang oleh Pemprov DKI Jakarta sebesar 72 persen, PT Pembangunan Jaya sebesar 18 persen dan publik 10 persen.

Berita terkait

Berita Lainnya