Fokusnya tak Terganggu, Van Gaal Mengaku Terbiasa Diserang Media Belanda

Belanda disebut-sebut terlalu pragmatis, dan tidak memainkan gaya menyerang.

AP/Peter Dejong
Pelatih timnas Belanda, Louis Van Gaal.
Rep: Frederikus Bata Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pelatih tim nasional (timnas) Belanda, Louis van Gaal, tidak peduli dengan kritikan dari media lokal terhadap timnya. Ia mengaku sering berada di situasi tersebut.

Vaan Gaal memiliki rekor tak terkalahkan dalam 10 pertandingan di Piala Dunia, sebagai juru taktik. Kali ini ia telah meloloskan De Orange ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Virgil van Dijk dan rekan-rekan finis di posisi teratasi Grup A.

Fakta demikian, belum cukup memuaskan pers Negeri Kincir Angin. Itu karena taktik sang arsitek tim dinilai berbeda dari filosofi Belanda selama ini. The Flying Dutchmen disebut-sebut terlalu pragmatis, dan tidak memainkan gaya menyerang.

Menurut Van Gaal, pada 2014 lalu, ia mendapat kritikan yang sama. Namun timnya melaju mulus hingga semifinal. Sayang pada tahapan tersebut, Robin van Persie dkk kalah adu penalti dari Argentina.

"Hal yang sama persis, terjadi sekarang. Saya sudah terbiasa dan saya pikir para pemain saya juga sudah terbiasa," kata pelatih 71 tahun ini, dikutip dari sports.ndtv.com, Sabtu (3/12/2022).

Oleh karenanya, Van Gaal tidak lagi dalam posisi mengeluhkan kritikan yang muncul. Ia fokus pada urusan timnya. Ada banyak pekerjaan lebih penting di lapangan. "Jadi kami tenang, melanjutkan jalan yang telah kami lalui," jelas dia.

Belanda dijadwalkan bertemu Amerika Serikat (AS) pada babak 16 besar Piala Dunia 2022. Duel tersebut berlangsung di Khalifa International Stadium, Doha, Ahad (3/12/2022) malam WIB. Sebuah laga berkelas tentunya.

Kedua tim sama-sama gagal lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Kali ini baik Holland maupun AS, tampil impresif di Qatar.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler