Emmanuel Macron Bertemu Elon Musk Bahas Aturan Konten Twitter
Pertemuan dengan Elon Musk dilakukan di tengah kunjungan Macron ke AS.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia melakukan diskusi dengan pemilik baru Twitter Elon Musk tentang kebijakan moderasi konten platform media sosial. Pertemuan itu dilakukan sehari setelah Macron menandai keprihatinannya tentang masalah tersebut.
“Saya akan mengatakannya di sini, di Twitter, karena ini semua tentang platform. Sore ini saya bertemu dengan @elonmusk dan kami berdiskusi dengan jelas dan jujur,” kata Macron dalam akun Twitter miliknya.
“Kebijakan pengguna yang transparan, penguatan moderasi konten yang signifikan, dan perlindungan kebebasan berbicara merupakan upaya harus dilakukan oleh Twitter untuk mematuhi peraturan Eropa," tambahnya setelah pertemuannya dengan Musk pada Jumat (2/12/2022) sore.
Pada Kamis (1/12/2022), Macron sedang dalam kunjungan ke Amerika Serikat (AS). Dalam sebuah wawancara dengan acara televisi Good Morning America, dia mengatakan bahwa dia percaya ada tanggung jawab dan batasan untuk kebebasan berbicara.
Para peneliti telah melaporkan lonjakan ujaran kebencian di platform media sosial setelah advokat kebebasan berbicara Musk mengumumkan amnesti untuk akun yang ditangguhkan. Menurut studi yang dilakukan oleh Center for Countering Digital Hate (CCDH), jumlah total ujaran kebencian di Twitter telah meningkat selama periode waktu yang sama. Rata-rata 1.282 tweet dengan cercaan terhadap orang kulit hitam muncul setiap hari di Twitter sebelum Musk mengambil alih.
Ketika di era Musk, jumlah itu melonjak menjadi 3.876. Selama pekan tweet Musk, itu meningkat lebih jauh menjadi rata-rata 4.650 tweet sehari.