Pencarian Jenazah Nihil, Korban Hilang Gempa Cianjur Masih Delapan Orang

Total korban meninggal terkonfirmasi sebanyak 334 orang.

EPA-EFE/MAST IRHAM
Tim penyelamat mengevakuasi jenazah korban gempa berkekuatan 5,6 SR di Cianjur, Indonesia, 26 November 2022. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya 310 orang tewas dan 24 hilang setelah gempa 5,6 SR melanda barat daya Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022.
Rep: Riga Nurul Iman Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID,I  CIANJUR -- Upaya pencarian korban hilang gempa d Kabupaten Cianjur pada Ahad (4/12/2022) belum berhasil menemukan delapan korban gempa yang hilang. Dengan demikian, total korban meninggal yang terkonfirmasi akibat gempa Cianjur masih sebanyak 334 jiwa.

'' Hasil pencarian hari ini belum menemukan korban yang hilang dan korban meninggal tetap 334 orang,'' terang Sekda Kabupaten Cianjur Cecep S Alamsyah kepada wartawan di Pendopo Kabupaten Cianjur, Ahad sore.

Sehari sebelumnya pada 3 Desember 2022 ditemukan tiga jenazah yakni dua jenazah di Cijedil dan satu jenazah lainnya di Warung Sate Sinta.

Baca Juga



Cecep menuturkan, korban hilang dalam pencarian sebanyak delapan jiwa. Sementara korban luka berat mencapai 593 orang dan masih dirawat di semua rumah sakit Cianjur sebanyak 49 orang.

Terkait pengungsian, berdasarkan survei BNPB bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dan UNFPA, data pengungsi dipilah untuk mengetahui distribusi usia, jenis kelamin, dan kelompok rentan di pos pengungsian. Hasil validasi ada sebanyak 494 titik pengungsian, rinciannya 375 titik terpusat dan 119 titik mandiri.

Jumlah kepala keluarga disurvei sebanyak 41.166 KK dan total pengungsi sebanyak 114.683 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 54.781 jiwa dan perempuan sebanyak 59.902 jiwa. Selanjutnya penyandamg disabiltas sebanyak 147 jiwa, ibu hamil 1.640, dan lansia 7.453.

Kerugian materiil rumah rusak tervalidasi sementara rusak berat bertambah dari 7.817 unit menjadi 8.151 unit, rusak sedang 10.589 unit menjadi 11.210 unit, dan rusak ringan dari 17.195 menjadi 18.469 unit. Selanjutnya infrastruktur rusak yakni fasilitas pendidikan atau sekolah bertambah dari 518 unit menjadi 525 unit, tempat ibadah 269 unit, faskes 14 unit, dan gedung kantor 17 unit serta kecamatan terdampak di 16 kecamatan dan 169 desa.

Menurut Cecep, posko pendistribusian logistik telah menyalurkan bantuan ke pos pengungsi. Baik berupa selimut, terpal, matras makanan seperti telur, beras, air mineral dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler