ICMI Akan Jadi Pelopor Transformasi Bangsa dengan Nilai Universal Islam

ICMI harus menjadi organisasi kecendekiaan yang berkeindonesiaan, dan berkeislaman

istimewa
ICMI menyelenggarakan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) sekaligus memperingati Milad ICMI yang ke-32. Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Presiden Joko Widodo yang diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Efendy, didampingi Ketua Umum ICMI Arief Satria, Andi Yulianis Paris Sekjen ICMI, Menteri Pariwisata dan Kreatif Sandiaga Uno, Ilham Habibie Ketua Dewan Pakar ICMI
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ICMI akan terus berperan sebagai pelopor aksi transformasi bangsa yaitu menjadi sumber inspirasi, solusi bangsa, dan mengawal kehidupan berbangsa dan bernegara yang mampu menerjemahkan nilai-nilai universal Islam.

Baca Juga


"ICMI akan bekerja atas nafas Keislaman, Keindonesiaan, dan Kecendekiawanan. Dimensi KeIslaman menuntut Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) untuk mampu menerjemahkan nilai-nilai universal dalam konteks ruang Indonesia khususnya dan dalam konteks zaman sekarang," kata Ketua Umum ICMI Arief Satria dalam Silaknas 2022 dan Milad ICMI ke 22.

Dimensi ke Indonesiaan, jelas Arief, menuntut kita untuk menyadari bahwa kita ditakdirkan Allah SWT lahir dan hidup di tanah air Indonesia yang beragam suku, tradisi, dan agama. Oleh karena itu ICMI bertekad untuk berperan dalam membina satu negara kesatuan yang berbentuk Republik berdasarkan Pancasila.

ICMI menyelenggarakan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) sekaligus memperingati Milad ICMI yang ke-32 pada Sabtu dan Minggu, 3-4 Desember 2022 di Gedung Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Silaknas dan Milad ICMI 2022 ini dihadiri oleh 523 pengurus ICMI dari pusat, daerah, serta dari berbagai badan otonom ICMI.

Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Presiden Joko Widodo yang diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Efendy. Dalam kesempatan itu, Menko PMK mengajak ICMI untuk terus mempertahankan dua sikap. Pertama, ICMI harus selalu ingat kepada Allah SWT dan kedua, ICMI harus terus berpikir dan menghasilkan ide, solusi, dan inovasi.

"ICMI harus bertahan sebagai organisasi kecendekiaan yang berkeindonesiaan, dan berkeislaman, serta terus menjadi sumber inspirasi. Maka dari itu, ICMI jangan sampai hanya memulai dan mengakhiri, namun tidak melanjutkan," jelasnya.

Dengan demikian, lanjut Arief, ICMI akan terus merajut kolaborasi dengan berbagai pihak untuk melaksanakan amanat dari pemerintah tersebut. "Kita ingin memposisikan ICMI secara sentral dalam arus besar disrupsi. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kolaborasi antara ICMI dengan pemerintah, ormas, dunia usaha, dan perguruan tinggi," tuturnya menegaskan.

Acara pun dilanjutkan dengan pengumuman renovasi gedung ICMI yang akan dimulai pada 7 Desember 2022. Selain itu ada pula pemberian Penghargaan ICMI Lifetime Awards yang diberikan kepada tujuh tokoh ICMI, yaitu Letnan Jenderal (Purn.) Achmad Tirtosudiro, Prof. Dr. Emil Salim, Prof. Imaduddin Abdul Rahim, Prof, Dr. Nurcholish Madjid (Cak Nur), Prof. Dr. M. Dawam Rahardjo, Dr. Adi Sasono, dan Prof. Azyumardi Azra.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Emil Salim memberikan pesan untuk ICMI agar terus menyalakan ajaran-ajaran Al-Quran dalam membesarkan bangsa. "ICMI jangan hanya bergerak secara politik dan sosial saja, namun harus memberikan roh kepada ilmu pengetahuan. Melalui ICMI, Islam adalah sumber ilmu pengetahuan. Jadi, Al-Quran tidak hanya menjadi bacaan statis tetapi juga dinamis untuk pembangunan bangsa dan negara," jelasnya.

Arief  mengamini Emil. Menurutnya hal tersebut sudah merupakan misi ICMI yang hadir untuk penguatan kualitas SDM dengan 5 K: Kualitas iman, kualitas pikir, kualitas kerja, kualitas karya, dan kualitas hidup. Ciri 5K ini dapat menjadi modal penting bagi proses transformasi bangsa di tengah disrupsi ini.  

"Geraknya dunia saat ini dipengaruhi oleh empat disrupsi besar yang telah terjadi dan mengubah tatanan dunia.  Transformasi sosial adalah keniscayaan, karena dunia terus bergerak dan ICMI harus mampu merespon perubahan dan bahkan menjadi penentu kecenderungan perubahan," pungkas Arief. 

Adapun dalam Silaknas tersebut sidang Pleno 1 dan 2 dibahas mengenai Pemaparan Kerja Majelis Pengurus Pusat (MPP) ICMI 2022 dan arahan-arahan dari Dewan Kehormatan, Dewan Penasihat, Dewan Pertimbangan, dan Dewan Pakar ICMI serta dilaksanakan pada hari pertama. Sidang Pleno 1 dimulai dengan laporan dan rencana kerja Ketua Umum yang kemudian dilanjutkan oleh pemaparan dari para Wakil Ketua Umum.

Turut hadir dalam Silaknas dan Milad ICMI yaitu anggota Dewan Kehormatan ICMI Prof. Amien Rais, Ketua Dewan Kehormatan Dr. (H.C.) M. Jusuf Kalla, Ketua Dewan Penasihat Prof. Jimly Asshiddiqie, serta Ketua Dewan Pakar ICMI Dr.-Ing. Ilham Akbar Habibie yang masing-masing menyampaikan arahan, saran, dan harapan untuk ICMI.

Sementara untuk Sidang Pleno 3 dan 4 yang membahas laporan dan rencana Organisasi Wilayah dan Badan Otonom, serta perumusan dan pembacaan kesimpulan/rekomendasi akan dilaksanakan di hari kedua tanggal 4 Desember 2022.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler