Setelah Singkirkan Spanyol, Pelatih Maroko Langsung Ditelepon Raja Mohammed VI
Tidak semua orang mendapatkan kesempatan tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID, AL RAYYAN -- Kemenangan bersejarah. Itulah yang diraih Maroko saat berhadapan dengan Spanyol pada babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Kedua tim bertemu di Education City Stadium, Al Rayyan. Sepanjang 90 menit, duel yang berakhir pada Rabu (7/12/2022) dini hari WIB ini berkesudahan imbang 0-0. Laga berlanjut ke perpanjangan waktu.
Situasi tidak berubah. Penentuan pemenang harus melalui adu penalti. Pada momen itu the Atlas Lions berjaya.
Achrah Hakimi menjadi penentu. Sosok kelahiran Madrid itu menaklukkan Unai Simon dengan gaya panenka. Setelahnya, bisa ditebak.
Semua elemen terkait Maroko sulit membendung kegembiraan. Entah itu pemain, staf, juga pendukung. The Atlas Lions jadi tim Afrika keempat dan negara Arab pertama yang mencapai babak delapah besar Piala Dunia.
"Ini pencapaian luar biasa, kami tahu, kami mendapatkan dukungan luar biasa di belakang kami. Kami memperoleh energi dari hal itu, dan menunjukkan lewat penampilan malam ini," kata pelatih Walid Reragui, dikutip dari BBC Sports Internasional.
Rupanya, sang arsitek menerima panggilan telepon dari Raja Maroko, Mohammed VI, setelah pertandingan berlangsung. Baginya, ini bukan situasi biasa. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan tersebut.
"Dia selalu menyemangati kami, dia memberi kami nasihat, dan meminta kami memberikan segalanya," ujar Reragui menjelaskan pesan sang raja terhadap mereka.
Ada kebanggaan dari Mohammed VI akan aksi Hakimi dan rekan-rekan. The Atlas Lions tak ingin berhenti. Mereka siap melangkah lebih jauh.
Aksi kiper Yassine Bounou juga mendapat sorotan. Dua kali ia menepis sepakan penggawa La Roja. Itu memudahkan rekan-rekannya saat bertugas menjadi eksekutor ke gawang lawan.
Maroko bertemu Portugal di tahapan selanjutnya. Duel tersebut berlangsung di Al Thumama Stadium, Doha, Sabtu (10/12/2022) malam WIB.
Baca juga : Hempaskan Spanyol Via Adu Penalti, Maroko Torehkan Sejarah Baru di Piala Dunia