FIFA Akhirnya Konfirmasi Ada Pekerja Migran Tewas di Piala Dunia 2022
Ini jadi kabar yang kurang baik dari suksesnya Piala Dunia 2022.
REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Kabar kurang sedap terdengar dari Piala Dunia 2022 di Qatar. Seorang pekerja dikabarkan meninggal dunia saat turnamen ini berlangsung.
Sosok tersebut bertugas untuk perawatan. Ia berada di markas latihan Arab Saudi. Ia menghembuskan nafas terakhirnya dalam kecelakaan truk forklift saat turnamen masih babak penyisihan.
Athletic mengonfirmasi kematian pria berusia 40 tahun yang tidak disebutkan namanya. Korban berasal dari Filipina. Otoritas setempat tengah menyelidiki hal ini.
"FIFA sangat sedih dengan tragedi ini, dan pikiran serta simpati kami bersama keluarga pekerja," demikian laporan yang dikutip dari standard.co.uk, Kamis (8/12/2022).
FIFA bergerak cepat. Setelah mendengar kabar itu, mereka menghubungi pihak berwenang. Induk sepak bola dunia ini meminta perincian lebih lanjut.
"FIFA akan berada dalam posisi untuk berkomentar lebih lanjut, setelah proses yang relevan sehubungan dengan meninggalkan pekerja tersebut, telah selesai," tambah laporan dari standard.co.uk.
Pekerja migran memiliki tugas berbeda-beda, terkait dengan turnamen di Qatar. Ada yang berperan untuk membangun. Tak sedikit yang fokus dalam pemeliharaan infrastruktur yang sudah dibangun.
Kondisi para pekerja tersebut, sudah lama menjadi sorotan dunia. Awalnya pemerintah Qatar memperkirakan kurang dari 40 orang meninggal dunia sebelum turnamen. Bulan lalu angka tersebut direvisi, menjadi antara 400 dan 500 pekerja tewas.
Aktivis hak asasi manusia fokus memperjuangkan hal itu. Data mereka sebenarnya lebih dari 6500 pekerja migran sudah tutup usia selama proses pengerjaan berbagai infrastruktur Piala Dunia 2022.