Puluhan Imigran Kabur Setelah Memaksa Pesawat Rute Maroko-Turki Mendarat di Spanyol
IHRAM.CO.ID, BARCELONA -- Sebanyak 28 penumpang melarikan diri melintasi landasan di Barcelona setelah mendorong pendaratan darurat dalam penerbangan rute Maroko-Turki dengan dalih palsu. Kejadian itu dilaporkan pada Rabu (7/12/2022) pagi.
Dilansir dari The New Arab, Kamis (8/12/2022), pesawat Pegasus Airlines, sebuah maskapai Turki berbiaya rendah mendarat di bandara El Prat Barcelona setelah seorang wanita hamil 'berpura-pura' air ketubannya pecah dan dia sedang melahirkan.
Begitu pesawat mendarat, puluhan penumpang melarikan diri dari penerbangan Casablanca-Istanbul sehingga memicu kekacauan di bandara El Prat. Polisi segera menahan 14 orang, termasuk wanita hamil yang diperiksa di rumah sakit dan ternyata tidak melahirkan. Masih ada 14 orang yang belum ditemukan.
Lima orang yang ditahan segera ditempatkan kembali di pesawat yang sama, sementara delapan orang akan dideportasi ke Maroko. Kebangsaan kelompok pelarian lainnya belum diumumkan. Pesawat itu membawa total 228 penumpang dari Maroko ke Turki.
Pada Oktober tahun lalu, sekelompok penumpang Maroko juga melarikan diri dari pesawat ke landasan pacu di pulau Mallorca Spanyol menyusul pendaratan darurat penerbangan Casablanca-Istanbul dengan dalih kesehatan palsu. Sebanyak 25 dari mereka ditangkap dan diadili, sementara enam orang melarikan diri.
Insiden Oktober mengungkap grup Facebook di mana rencana pelarian darurat kesehatan palsu yang serupa dibahas dan diorganisir. Penerbangan Casablanca-Istanbul sebagian besar merupakan rute pelarian yang sempurna untuk rencana perjalanan mereka dan persyaratan sederhana untuk bepergian ke Turki yang dikelola untuk orang Maroko. Hanya dengan paspor dan tiket sekali jalan, siapa pun yang memiliki paspor Maroko dapat naik pesawat menuju Istanbul.
'Patera aérea' (perahu udara) adalah salah satu teknik migrasi terbaru dan paling kreatif yang dicari orang Maroko untuk pindah ke luar negeri karena pengangguran dan kesulitan ekonomi mendorong ribuan migran tidak berdokumen untuk menyeberang dari Maroko ke Eropa melalui laut Mediterania, perbatasan darat dengan Spanyol pendaratan darurat.