Deretan Usaha Rintisan yang Lakukan PHK Sepanjang 2022
Total terdapat 143 ribu pegawai yang jadi korban PHK tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah perusahaan sektor teknologi dan industri kreatif telah memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau layoff. Hal ini terjadi baik pada perusahaan global maupun perusahaan di Indonesia.
Dikutip dari Layoffs.fyi pada Selasa (13/12/2022), sepanjang 2022, terdapat 903 perusahaan yang telah melakukan PHK. Total terdapat 143 ribu pegawai yang jadi korban layoff tersebut. Secara rinci, berikut adalah daftar perusahaan yang melakukan layoff sepanjang tahun ini:
Pada Januari 2022, gelombang PHK muncul di Amerika Serikat. Pada bulan tersebut, rasio layoff dari sejumlah start up berada pada level 20 hingga 30 persen dari total pegawai.
Beberapa perusahaan yang melakukan layoff diantaranya adalah Spin, Root Insurance, Glossier dan Gopuff. Total pegawai yang terkena PHK dalam periode tersebut adalah sekitar 500 orang.
Kemudian, pada Februari, jumlah perusahaan yang melakukan PHK naik jadi 11 perusahaan yang bermarkas di AS, India dan Inggris. Beberapa perusahaan yang melakukan layoff diantaranya adalah iFit, OKCredit, LiV Up, Hopin, Peloton dan Rhino.
Pada bulan tersebut, total pegawai yang terdampak adalah sekitar 3.600 orang. Perusahaan yang paling banyak melakukan layoff adalah start up bidang kebugaran bernama Peloton yang melakukan pemangkasan pegawai sebanyak 2.800 orang.
Pada Maret, jumlahnya pun kembali naik jadi 17 perusahaan. Jumlah pegawai yang terdampak pun naik jadi sekitar 5.600 orang.
Beberapa perusahaan yang melakukan layoff diantaranya adalah Better.com, WeDoctor, Sea, Rasa, Storytel dan Knock. Dari semua perusahaan itu, kontibutor layoff terbesar berasal dari Better.com yang melakukan pemangkasan hingga 3 ribu pegawai.
Selanjutnya, pada bulan April, ada 28 perusahaan yang melakukan pemangkasan. Total, ada sekitar 4.500 pegawai yang terdampak. Beberapa perusahaan yang melakukan pemangkasan adalah Noom, Netflix, Bonsai, Loft, Automox, Ahead dan Fast.
Pada Mei, jumlahnya melonjak jadi sekitar 70 perusahaan. Pada bulan ini, start up Indonesia pun ikut melakukan layoff yakni Zenius yang memangkas 200 pegawai.
Secara global, beberapa perusahaan yang melakukan pemangkasan pada Mei diantaranya adalah Airtime, PayPal, Zapp, Getir, Vroom, Reef, Bolt dan Playtika. Totalnya, ada sekitar 12 ribu pegawai yang terdampak PHK pada bulan tersebut.
Berikutnya, pada Juni, layoff dilakukan oleh 193 perusahaan. Total pegawai yang terdampak adalah 17 ribu orang. Beberapa perusahaan yang melakukan pemangkasan adalah Side, Curve, Tesla, Bond, Crypto.com, Compass, Trax, Sunday dan Enjoy. Sedangkan Lummo yang merupakan rintisan asal Indonesia juga melakukan layoff sebanyak 150 orang.
Pada Juli, ada 160 perusahaan yang melakukan pemangkasan dengan total mencapai 16 ribu pegawai yang terdampak. Beberapa perusahaan yang melakukan layoff diantaranya adalah Remesh, Teleport, Celcius, Twitter, Alice, Wave, TikTok, Dover dan Rivian.
Pada Agustus, PHK dilakukan oleh 157 perusahaan dengan pemangasan sebanyak 13 ribu orang. Pegawai itu merupakan pegawai yang bekerja di sejumlah perusahaan seperti Oracle, SoundCloud, Haus, Linktree, Genesis dan Snap.
Kemudian, pada September, PHK dilakukan oleh 93 perusahaan dengan dampak 5.800 pegawai. Pada bulan ini, Shopee mulai melakukan PHK di Indonesia dan diikuti oleh beberapa perusahaan global lainya seperti Uber, Capiter, Patreon, Pesto, Volta dan Spin.
Pada Oktober, layoff dilakukan oleh 98 perusahaan dengan dampak 12 ribu pegawai. Di bulan tersebut, PHK juga dilakukan oleh perusahaan Indonesia bernama Xendit. Sisanya, PHK dilakukan oleh Spotify, Sketch, Microsoft dan Loom.
Pada November, total perusahaan yang melakukan PHK adalah sekitar 200 perusahaan. Total pegawai yang terdampak sekitar 51 ribu orang. Pada bulan ini, beberapa perusahaan Indonesai juga melakukan layoff seperti KoinWorks, GoTo Group, Ruangguru, SIRCLO, Ajaib dan Ula. Sedangkan beberapa perusahaan global yang melakukan pemangkasan diantaranya adalah Zomato, Roku, Amazon, Viber, Avast, Oracle dan Meta.
Kemudian, hingga Desember, gelombang PHK masih terjadi dan melibatkan 6 perusahaan seperti ShareChat, Carousell, Bizzabo, BloomTech, Podium dan Yapily. Total, telah terdapat sekitar 390 pegawai yang terdampak layoff pada bulan Desember 2022.