Pelatih Maroko Ternyata Pernah Ikut Seminar Taktik Mikel Arteta

Reragui banyak mendapatkan ilmu berharga tentang taktik dari Arteta.

EPA-EFE/Mohamed Messara
Pelatih kepala Maroko Walid Reragui merayakan dengan Achraf Hakimi setelah pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia FIFA 2022 antara Maroko dan Spanyol di Education City Stadium di Doha, Qatar, Selasa, 6 Desember 2022.
Rep: Rahmat Fajar Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, AL KHOR -- Pelatih Maroko Walid Reragui kini menjadi sorotan seluruh dunia setelah berhasil membawa timnya lolos ke babak semifinal Piala Dunia Qatar. Ia mengubah tim underdog menjadi tim yang secara mengejutkan mengalahkan tim-tim favorit juara antara lain Portugal, Spanyol, dan Belgia.

Tetapi ada upaya Reragui untuk mengasah kemampuan taktikalnya jauh sebelum membawa Maroko lolos ke semifinal.

Baca Juga



Dilansir dari Dailymail, Rabu (14/12), terungkap pada 12 bulan lalu, Reragui ikut dalam seminar tentang taktik sepakbola melalui zoom yang menghadirkan narasumber pelatih Arsenal Mikel Arteta. Ia banyak mendapatkan ilmu berharga tentang taktik dari Arteta.

Pada waktu itu, Arteta mempresentasikan taktik dengan menggunakan contoh kala Arsenal menang atas Manchester City. Arteta menjadikan contoh pertandingan tersebut untuk menjelaskan filosofi kepelatihan dan taktisnya.

Pada waktu itu, Reragui masih menjadi pelatih Wydad AC dan jauh dari sorotan di jajaran pelatih.

Sekarang namanya dikenal dan mempersiapkan taktik untuk menghadapi sang juara bertahan Prancis pada babak semifinal Piala Dunia, di Stadion Al Bayt, Al Khor, Kamis (15/12) dini hari WIB.

Reragui perlu menyusun strategi untuk menghentikan Kylian Mbappe dan Olivier Giroud. Rencana Maroko di laga tersebut kemungkinan tetap bertahan dengan kokoh sebelum mencetak gol melalui serangan balik. Taktik itu sukses menutup serangan Kroasia, Spanyol, Belgia, dan Portugal sejauh ini.

Reragui juga tampak tak peduli atas kritik terhadap gaya permainan defensifnya. Ia menegaskan tak akan berkompromi dengan gaya lain. Karena ia ingin Maroko memenangkan pertandingan.

"Kami akan bermain seperti yang kami tahu. Penguasaan bola sangat menyesatkan - Anda dapat memiliki 70% penguasaan dan Anda hanya menembak dua kali. Ada gol yang diharapkan juga. Kami seharusnya menang, kami memiliki empat gol yang diharapkan!. Kami di sini untuk menang, itu saja,” ia menegaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler