Erick: Keberlanjutan Jadi Salah satu Aspek Penting Transformasi BUMN

Erick Thohir menegaskan komitmen Kementerian BUMN terhadap pembangunan berkelanjutan

Republika/Thoudy Badai
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen Kementerian BUMN terhadap pembangunan berkelanjutan. Ilustrasi.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen Kementerian BUMN terhadap pembangunan berkelanjutan. Erick telah melakukan transformasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN dengan fokus pada dampak, perbaikan tata kelola, pemanfaatan teknologi, peningkatan kolaborasi, dan juga peningkatan engagement karyawan.

Baca Juga


Sejak tahun ini, ucap Erick, program TJSL BUMN akan berfokus pada tiga bidang yakni pendidikan, lingkungan, dan pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Erick menyebut keberlanjutan merupakan salah satu aspek penting dari berbagai kebijakan dalam transformasi BUMN, termasuk  juga dalam program TJSL.

"Tak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat dan BUMN, tapi keberlanjutan menjadi penting agar dalam bidang pendidikan, lingkungan hidup, dan UMKM seluruh masyarakat Indonesia mendapat manfaat dalam jangka panjang," ujar Erick dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (15/12/2022) malam.

Erick menyampaikan Program TJSL BUMN bertujuan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang terbagi dalam 4 Pilar Pembangunan, yaitu Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Ekonomi, Pilar Pembangunan Lingkungan, dan Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola. Dari keempat pilar tersebut, Erick menetapkan tiga fokus prioritas pelaksanaan program yaitu Pendidikan, Lingkungan dan Pengembangan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (UMK) melalui Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-6/MBU/09/2022 tentang Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan BUMN.

"Fokus prioritas ini menjadi tujuan dan target dari berbagai program TJSL BUMN agar dampak yang diterima dapat lebih nyata dirasakan," lanjut Erick.

Ia menyebut Program TJSL BUMN bertujuan memberikan kemanfaatan bagi pembangunan, berkontribusi pada penciptaan nilai tambah, serta menciptakan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri. “Jika pada krisis-krisis sebelumnya, UMKM hadir menyelamatkan ekonomi kita, sekarang waktunya kita bersama-sama menyelamatkan UMKM dari keterpurukan. UMKM kita yang banyak perlu mendapat akses, perhatian, dan pendampingan ke perbankan. Usaha kita harus mampu membuat UMKM naik kelas. Kalau BUMN-nya sehat, UMKM-nya berkualitas, misi Indonesia jadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar dapat tercapai," ucap Erick.

Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono menyampaikan berbagai program telah dijalankan BUMN dan manfaatnya telah diterima para penerima manfaat. Pada bidang pendidikan, terdapat tiga program utama yaitu beasiswa berupa bantuan dana pendidikan kepada siswa berprestasi atau yang membutuhkan sebanyak 7.700 siswa yang tersebar antara lain di wilayah Jayapura, Nias, Selayar, Binjai dan wilayah lain di Indonesia; bantuan penunjang pendidikan berupa penyediaan alat TIK sebanyak 1.328 set kepada berbagai instansi pendidikan yang tersebar antara lain di wilayah Banten, Surakarta, Biak, Kupang, Ambon, dan wilayah lainnya; dan bantuan pendanaan biaya sertifikasi bagi guru sebanyak 3.810 guru antara lain di wilayah Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Maluku dan NTT.

 

"Kita mendukung kesejahteraan para guru melalui sertifikasi yang dapat mendorong profesionalisme guru. Pendidikan yang berkualitas dan tentu pada akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan guru. Kita saat ini terus berprogres terhadap sertifikasi guru ini," ujar Edi.

Edi menyebut program ini merupakan bentuk kepedulian BUMN terhadap masa depan bangsa agar dapat bersaing dan menimbulkan inovasi serta meningkatkan kapasitas guru untuk bisa mendapatkan sertifikasi yang dipersyaratkan pemerintah yang akan meningkatkan kesejahteraan guru.

Pada bidang lingkungan terdapat tiga program utama, yaitu penanaman pohon di seluruh Indonesia sebanyak 4,6 juta pohon; pengelolaan sampah terintegrasi terutama di lima wilayah DPSP; dan penyediaan sarana air bersih di daerah tertinggal sebanyak 102 titik. Edi menyebut program ini adalah bentuk kepedulian BUMN terhadap keberlanjutan iklim yang bersih, peningkatan tingkat kesehatan masyarakat, dan peluang peningkatan nilai ekonomis dari pengolahan sampah.

"Salah satu program TJSL terkait pengolahan sampah yang telah berjalan berkelanjutan adalah Bank Sampah PT Pegadaian dengan Program Memilah Sampah Menabung Emas," ucap Edi.

Dalam program ini, lanjut Edi, masyarakat dapat menukarkan sampah menjadi tabungan emas. Hal ini dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan mencegah terjadinya penumpukan sampah di TPA.

"Saat ini PT Pegadaian memiliki 72 Bank Sampah yang tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia, dan mengelola lebih 300 ton sampah terpilah tiap bulannya yang dikonversi menjadi emas," sambung Edi.

Menurutnya program pengolahan sampah ini didasari dengan adanya isu lingkungan terkait sampah yang diselaraskan dengan bisnis perusahaan. Penyelarasan tersebut membentuk adanya creating share value yang menciptakan nilai tambah baik bagi masyarakat maupun perusahaan.

Terakhir, Edi sampaikan, terdapat dua program utama berupa bantuan pendanaan biaya sertifikasi halal bagi 1.230 UMK dan migrasi digital marketing kepada 3.622 UMK. Program ini adalah bentuk kepedulian BUMN dalam meningkatkan daya jual produk UMK, pangsa pasar UMK yang lebih luas dan menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.

"Kolaborasi sertifikasi halal ini, kita memberikan pembinaan-pembinaan pelatihan yang mana telah mencapai 1.230 sertifikat sertifikasi halal. Kemudian kita juga mendorong migrasi digital marketing yang menjadi bagian disrupsi, maka migrasi ke digital marketing ini perlu didukung oleh BUMN. Kita telah mencapai 3.622 UMK yang telah dibantu oleh BUMN," ucapnya.

Edi mengatakan BUMN terus berkomitmen untuk turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan salah satu inovasi model bisnis BUMN yaitu penguatan core business dengan membangun ekosistem diantaranya melalui akses permodalan dengan menyediakan layanan inklusi keuangan dan permodalan seperti pendanaan UMK.

Di samping itu, kontribusi TJSL BUMN dalam bidang pengembangan UMK diharapkan dapat mendorong tumbuhnya wirausaha/UMK baru sebagai sektor usaha yang menopang pertumbuhan ekonomi dan sebagai upaya preventif menghadapi isu resesi dan PHK yang diperkirakan akan terjadi tahun depan.

"Sebagaimana concern dari Pak Menteri BUMN, TJSL ini harus memberikan dampak positif bagi masyarakat, bertransformasi sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat ini secara nyata dan betul-betul dirasakan manfaatnya," kata Edi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler