Sidebar

Warisan Sang Sultana

Friday, 16 Dec 2022 18:18 WIB
Kesultanan Delhi

IHRAM.CO.ID, Razia Sultana membuat sederet kebijakan penting ketika memimpin Kesultanan Delhi (1236 M - 1240 M). Salah satu keputusan yang dibuatnya adalah membebaskan non- Muslim, yakni penganut agama Hindu dari kewajiban membayar pajak. Razia Sultana sangat teguh dengan kebijakannya itu meski sejumlah bangsawan di Istana Kerajaan Mamluk menentangnya.

Baca Juga


Keputusan itulah yang membuat kepemimpinan Razia Sultana mendapat dukungan penuh dari semua umat beragama di Delhi, ketika itu. Selain itu, Razia Sultana juga membuat keputusan mengangkat warga India Muslim menjadi pegawai atau pejabat di istananya. Lagi-lagi, terobosan kebijakan yang diambilnya menuai protes dari para bangsawan.

Dinasti Mamluk yang berkuasa di Delhi didominasi oleh keturunan bangsa Seljuk Turki. Selain itu, Razia Sultana juga mengembangkan toleransi dalam menjalankan agama. Ia menghormati kebebasan rakyat Delhi yang menganut agama Hindu. Saking terlalu tolerannya terhadap penganut agama Hindu, Razia Sultana mendapat kritik dari para sejarawan Muslim.

Para penguasa Kesultanan Delhi memang terbilang toleran terhadap penganut Hindu untuk menjalan kan keyakinannya. Sikap penguasa Mus lim yang dianggap terlalu toleran itu dipandang sebagai sebuah kelemahan oleh penguasa Muslim lainnya yang ber kuasa di Sa markand. Pada tahun 1398 M, Timur Lenk penguasa Dinasti Timur melakukan ekspedisi penaklukan ke India. Saat itu, India tengah dikuasai kerajaan Islam bernama Dinasti Tughlaq yang dipimpin Sultan Nasirudin Mahmud. Timur mendengar Sultan Delhi Muslim itu terlalu toleran dan bersikap lemah terhadap masyarakat Hindu.

Warisan Razia Sultana untuk peradaban adalah dengan mendirikan sekolah-sekolah, aka demi, pusat penelitian, serta perpustakaan umum. Razia Sultana memerintahkan agar sekolah dan akademi yang ada di wilayah kekuasaannya tak hanya mempelajari Alquran dan Hadis, namun juga mengkaji sains, filsafat, sastra, dan astronomi yang dikaji umat Hindu.

Selain mengembangkan aktivitas intelektual, Razia Sultana juga menjadikan Delhi sebagai kota perdagangan. Tak heran, jika pada masa kekuasaannya Dinasti Mamluk di Delhi sudah memiliki uang koin tersendiri. Hal itu menandakan, Kesultanan Delhi memiliki pengaruh yang besar secara ekonomi.

Ia tak pernah mau disebut Sultana. Sebab, menurutnya, Sultana adalah panggilan untuk istri sultan. Ia hanya mau dijuluki sebagai sultan. Salah satu bukti eksistensi dan kiprahnyasebagai seorang sultana yang hebat, peradaban modern bisa menyaksikan makam Razia Sultana yang terletak di Bulbul-ikhana, Shahjahanabad, dekat gerbang masuk Turkman.

Di abad ke-13 M, tempat dimakamkannya Razia Sultana adalah hutan rimba. Tak ada yang tahu bagaimana Razia Sultana dikuburkan di tempat itu. Di tempat itu juga terdapat makam lainnya yang dipercaya sebagai kuburan adik perempuan Razia Sultana bernama Shazia. Umat Islam yang tinggal di wilayah itu memindahkan bagian dari makam itu ke dalam Masjid. Meski begitu, ada pula yang mengklaim bahwa makam Razia Sultana terdapat di kota Kaithal, Provinsi Haryana. 

Berita terkait

Berita Lainnya