Bek Kroasia Bangga Bisa Berhadapan dengan Messi, Ini Alasannya

Gvardiol pun berada di papan atas dalam catatan statistik terkait pertahanan.

EPA-EFE/Noushad Thekkayil
Josko Gvardiol dari Kroasia selama semifinal Piala Dunia FIFA 2022 antara Argentina dan Kroasia di Stadion Lusail di Lusail, Qatar, Rabu (14/12) dini hari WIB.
Rep: reja irfa widodo Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Bek tengah Kroasia, Josko Gvardiol, dianggap sebagai salah satu pemain muda paling bersinar di Piala Dunia 2022.

Bek tengah berusia 20 tahun itu mampu tampil lugas dan tanpa kompromi dalam kesempatan pertama merumput di turnamen sepak bola paling bergengsi sejagat tersebut.

Hingga Piala Dunia 2022 menatap babak semifinal, Gvardiol pun berada di papan atas dalam catatan statistik terkait pertahanan.

Bek tengah RB Leipzig itu Gvardiol menempati peringkat ketiga dalam daftar pemain yang paling sering melakukan halauan, 46 kali dan berada di urutan kedelapan dalam total jumlah sentuhan (450 senthan).

Pemain yang baru mengoleksi 18 caps buat Vatreni itu pun menjadi pemain Kroasia yang paling sering melakukan intersep (delapan kali) dan berada di urutan kedua dalam hal keberasilan merebut bola (35 kali).

Namun, catatan impresif ini sepertinya tidak berbekas saat Kroasia menghadapi Argentina di babak semifinal, Rabu (14/12) dini hari WIB.

Gvardiol sepertinya mendapatkan tugas berat di laga itu, yaitu mengawal kapten Timnas Argentina, Lionel Messi. Tugas ini dijalankan dengan baik oleh Gvardiol, setidaknya hingga menit ke-69.

Messi agaknya memang tidak bisa bisa dihentikan. Gvardiol menjadi korban kejeniusan Messi dalam mengolah si kulit bundar. Melakukan penjagaan ketat terhadap pemain berjuluk La Pulga itu di sisi lapangan, Gvardiol malah kecolongan.

Messi bisa melewati Gvardiol hingga merangsek ke dalam kotak penalti, tepatnya dari sudut sempit di sisi kanan. Ujungnya, Messi memberikan umpan ke dalam kotak penalti, yang langsung disambar Julian Alvarez.

Ini menjadi gol ketiga sekaligus gol terakhir Argentina di laga tersebut. Kroasia pun akhirnya harus gigit jari dan merelakan satu tempat di partai final kepada Albiceleste usai menyerah, 0-3.

Di perebutan tempat ketiga, Kroasia akan menghadapi Maroko, Sabtu (17/12) malam WIB. Gvardiol pun mengungkapkan pengalamannya menghadapi Messi di laga tersebut.

Dari segi permainan, Messi seolah menunjukan kemampuan berbeda saat merumput bersama Timnas Argentina, ketimbang kala memperkuat Paris Saint-Germain (PSG) di level klub.

''Itu pengalaman yang bagus, meski saya sudah pernah menghadapinya di level klub pada musim lalu. Dia adalah pemain yang benar-benar berbeda saat memperkuat timnas dan kala bermain buat klub,'' kata Gvardiol seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (17/12).

Mantan bek tengah Dinamo Zagreb itu pun mengaku bangga bisa berhadapan dengan pemain dengan koleksi Ballon d'Or terbanyak di sepanjang sejarah tersebut.

Bahkan, Gvardiol tidak ragu menyebut Messi sebagai pemain terbaik di sepanjang sejarah sepak bola. ''Meski kalah, saya senang bisa berhadapan dengannya. Itu adalah pengalaman luar baisa.”

“Suatu saat, saya bisa berkata pada anak cucu, saya pernah menghadapi pemain terbaik di sepanjang sejarah permainan. Mungkin, di pertemuan berikutnya, kami bisa mengalahkan mereka,'' ujar pemain yang dilaporkan telah menarik minat Real Madrid tersebut.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler