Sidebar

Obor Renaisans dari Kota Fez

Sunday, 18 Dec 2022 21:55 WIB
Masjid dan Kampus al-Qarawiyin, Fez Maroko

IHRAM.CO.ID, Universitas Al-Qarawiyyin secara tak langsung memiliki peran penting dalam proses Renaisans yang terjadi dalam peradaban Barat di abad ke-15 M. Melalui kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang ditransfer para ilmuwan Muslim yang belajar atau yang mengajar di universitas tertua ini, masyarakat Eropa mulai tercerahkan. Eropa pun membebaskan dirinya dari kungkungan 'kegelapan'.

Baca Juga


Tak heran, bila Majalah Time edisi 24 Oktober 1960 menabalkan Universitas Al-Qarawiyyan sebagai obor Renaisans di Fez, Maroko. Pemimpin tertinggi agama Katolik bernama Paus Sylvester II bahkan pernah menimba ilmu di universitas itu. Ia belajar matematika di universitas itu dan kemudian mengajarkannya pada murid-muridnya di Eropa.

Selain itu, banyak pula tokoh penggerak Renaisans di Barat yang terpengaruh dengan ilmuwan Muslim yang mengajar di Universitas Al-Qarawiyyan. Kehadiran universitas di dunia Muslim pun turut memicu berdirinya perguruan tinggi di Eropa. Bila dunia Islam telah memiliki universitas di abad ke-9 M, masyarakat Barat baru mengenal sistem pendidikan tinggi pada abad ke-11 M.

Perguruan tinggi pertama yang didirikan oleh peradaban Barat adalah Universitas Bologna di Italia. Universitas itu didirikan pada tahun 1088 M. Sejatinya, Universitas Balermo bukanlah pergurun tinggi pertama yang berdiri di tanah Eropa. Ketika Islam menguasai Sicilia - wilayah selatan Italia - di Palermo telah berdiri universitas Islam terkemuka yakni Universitas Balerm atau Palermo.

Hal itu sesuai dengan catatan perjalanan penjelajah Muslim terkemuka Ibnu Hawqal. Dalam catatan perjalanannya berjudul Al-Masalik wal MamlikI menuturkan, pada tahun 972 M di wilayah Italia Selatan itu telah berdiri Universitas Palermo. Selain itu, di Cordoba, Spanyol juga peradaban Islam pada era kepemimpinan Khalifah Abdurrahman III yang berkuasa pada tahun 929 M - 961 M juga telah mendirikan Universitas Cordoba di daratan Eropa.

Universitas lainnya mulai muncul di negara lain di Eropa, seperti Inggris dan Prancis mulai abad ke-12 M. Universitas Al-Qarawiyyin sebagai perguruan tinggi tertua di dunia selalu disebut sebagai lembaga pencerahan. Namun, Lyautey, seorang Jenderal Prancis yang memimpin pasukan di Maroko pada era kolonial menyebut Al-Qarawiyyin sebagai the Dark House (Rumah Kegelapan). ''Sebuah komentar dari orang yang tak menghormati peradaban,'' ungkap para sejarawan.

Berita terkait

Berita Lainnya