Digitalisasi SPBU Dukung Keandalan Stok BBM di Masa Satgas Naru

Program Digitalisasi SPBU ini nantinya akan terus dikembangkan ke seluruh SPBU.

dok. istimewa
Direktur Keuangan Pertamina Patra Niaga, Arya Suprihadi (dua dari kiri) saat meninjau kesiapan fasilitas SPBU di wilayah kerja Patra Niaga Jawa Bagian Tengah dalam menghadapi layanan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di Jawa Tengah dan DIY, Selasa (20/12)
Rep: Bowo Pribadi Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Pertamina menjamin dan akan selalu maksimalkan  pelayanan kebutuhan BBM selama masa Satgas Natal dan Tahun Baru (Naru) kali ini.

Baca Juga


Penerapan digitalisasi dengan sistem 'Auto Replenishment' memungkinkan Pertamina dapat mengontrol dan menjaga ketersediaan BBM.

Direktur Keuangan Pertamina Patra Niaga, Arya Suprihadi mengatakan, Pertamina akan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat di masa Satgas Naru ini.

Untuk itu Pertamina menerapkan digitalisasi SPBU melalui sistem 'Auto Replenishment', stok dan ketersediaan --saat konsumsi BBM mengalami lonjakan-- akan terjaga.

Sistem Auto Replenishment ini, jelasnya, merupakan otomatisasi End to end process supply BBM dari depot ke SPBU dengan menggunakan data stok, data penjualan SPBU secara real time.

"Termasuk informasi jarak dan waktu pengantaran mobil tangki untuk menentukan titik pemesanan kembali," katanya di sela meninjau fasikitas SPBU di Semarang, Selasa (20/12).

Dalam kesempatan ini, Arya melakukan peninjauan ke sejumlah SPBU yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.

Masing- masing di SPBU 43.552.18 Ring Road Jombor, Yogyakarta, SPBU 44.502.26 Pawiyatan serta  SPBU 44.502.02 Perintis Kemerdekaan, Kota Semarang.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan sarana dan fasilitas SPBU berjalan dengan lancar menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menambahkan manfaat utama sistem Auto Replenishment adalah Pertamina dapat memonitoring stok produk yang tersedia di tiap- tiap SPBU.

Semakin cepat tingkat stok diketahui, semakin cepat pula BBM disalurkan. "Sehingga akan mencegah terjadinya potensi kelangkaan BBM di sejumlah SPBU," ungkapnya.

Dari sisi kehandalan suplai, lanjut Brasto, digitalisasi SPBU secara real time dapat melakukan monitoring sales atau penjualan, monitoring penerimaan BBM saat bongkar muat dari mobil tanki (MT).

Termasuk dalam mengembangkan jadwal otomatis dalam hala pengiriman BBM dari depot ke tiap- tiap SPBU. Saat ini di wilayah kerja regional Jawa Bagian Tengah terdapat 875 SPBU yang telah menerapkan sistem Auto Replenishment.

Rinciannya, di wilayah Jawa Tengah terdapat sebanyak 754 SPBU dan Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat sebanyak 121 SPBU.

"Program Digitalisasi SPBU ini nantinya akan terus dikembangkan ke seluruh SPBU khususnya di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler