Badai Salju Lumpuhkan AS

Cuaca sangat buruk bahkan bagi wilayah yang terbiasa dengan musim dingin yang sulit.

David Joles via AP
Sebuah pesawat American Airlines mencairkan es saat angin kencang mencambuk sekitar 7,5 inci salju baru di Minneapolis-St. Bandara Internasional Paul Kamis, 22 Desember 2022. Suhu turun jauh dan cepat pada Kamis saat badai musim dingin terbentuk menjelang akhir pekan Natal, menjanjikan salju lebat, es, banjir, dan angin kencang melintasi petak luas negara dan mempersulit perjalanan liburan.
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Badai salju melumpuhkan Buffalo, New York di hari Natal. Cuaca buruk musim dingin membuat para pengemudi dan penumpang di mobil-mobil terperangkap. Cuaca juga telah memadamkan listrik ratusan rumah dan menewaskan belasan orang.

Berdasarkan penghitungan stasiun televisi NBC News setidaknya sudah 30 orang tewas dalam insiden yang berkaitan dengan cuaca dingin membekukan di Amerika Serikat (AS). Salju, es dan angin dingin dari badai menerpa wilayah Great Lakes pekan lalu. CNN melaporkan 26 korban tewas dalam insiden yang berhubungan dengan cuaca.

Sebagian besar korban tewas berpusat di dalam dan sekitar Buffalo di pinggir Lake Erie di barat New York. Cuaca salju "efek danau" yang dingin dan berat tercipta karena udara dingin bergerak di atas air danau yang lebih hangat.

Kepala Erie County Mark Poloncarz mengatakan korban tewas akibat badai salju sampai Ahad (25/12/2022) kemarin terkonfirmasi 12 orang.  Angka ini naik tiga dari laporan malam sebelumnya. Korban terbaru ditemukan di dalam mobil dan beberapa di tumpukan salju. Poloncarz menambahkan total korban tewas dapat bertambah.

Meski sudah ada larangan untuk berkendaraan sejak Jumat (23/12/2022) lalu tapi ratusan pengemudi dan penumpang di Erie terjebak di mobil mereka selama akhir pekan. Pasukan Garda Nasional diminta membantu operasi penyelamatan.

"Ini bukan Natal yang kami semua harapkan atau perkirakan, duka terdalam saya pada keluarga yang kehilangan orang-orang tersayang," cicit Poloncarz.

Departemen kepolisian Buffalo meminta bantuan masyarakat dalam upaya penyelamatan dan pencarian. Dalam unggahannya di internet polisi meminta masyarakat "yang memiliki mobil salju dan bersedia membantu"  menelepon saluran yang telah disediakan untuk instruksi selanjutnya.

Cuaca sangat buruk bahkan bagi wilayah yang terbiasa dengan musim dingin yang sulit.

Warga North Buffalo, Christina Klaffka melihat genteng-genteng berterbangan di depan rumahnya. Ia mendengar jendelanya berderit akibat "angin yang seperti badai." Seperti seluruh lingkungan rumahnya, ia tidak memiliki aliran listrik dari Sabtu sore hingga Ahad pagi.

"Televisi saya terus berkedip saat saya mencoba menonton pertandingan Buffalo Bills dan Chicago Beras, saya kehilangan listrik di sekitar kuartal tiga," kata perempuan 39 tahun itu.

Warga North Buffalo lainnya John Burns mengatakan badai dan cuaca ekstrem membuatnya ia dan keluarganya terjebak di rumah mereka selama 36 jam. Ia menggambar cuaca "jahat dan kejam."

"Tidak ada yang keluar, bahkan tidak ada yang membawa anjing mereka jalan-jalan, tidak ada yang terjadi selama dua hari," kata pensiunan 58 tahun itu.

Ia mengatakan hujan salju yang turun sulit untuk diukur, karena angin kencang mengurangi akumlasi antara rumah. Tapi ia membersihkan salju setinggi lima kaki dari depan garasinya.

Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan pemerintah Presiden Joe Biden sudah menyetujui permintaannya untuk mendeklarasikan bencana nasional.

Hochul mengatakan sekitar 200 pasukan Garda Nasional dikerahkan ke New York barat untuk membantu polisi dan pemadam kebakaran. Garda Nasional itu menggelar pemeriksaan dan membawa pasokan ke tempat pengungsian.  



Pada Ahad kemarin badai bergerak cepat ke timur setelah memadamkan listrik 1,5 juta konsumen di puncak pemadaman pekan lalu. Ratusan penerbangan komersial juga terpaksa dibatalkan.

Situs  PowerOutage.us memperkirakan pada Ahad kemarin lebih dari 150 ribu rumah dan bisnis di AS kehilangan aliran listrik. Turun drastis dari Sabtu pagi yang sebanyak 1,8 juta rumah. Sekitar 16 persen warga Buffalo tidak memiliki aliran listrik.

Sekitar 140 ribu konsumen juga kehilangan aliran listrik di Kanada, sebagian besar di Provinsi Ontario dan Quebec. Kedua wilayah itu juga dilanda cuaca buruk yang serupa dengan New York.

Situs pelacak penerbangan FlightAware melaporkan AS membatalkan lebih dari 1.700 penerbangan.

Meteorolog Badan Cuaca Nasional (NWS) AS Rich Otto mengatakan suhu di wilayah timur dan tengah AS di Hari Natal mulai menghangat sejak mencapai nol pada Sabtu lalu tapi masih di bawah rata-rata. Masih di bawah titik beku, kata Otto, bahan di selatan jauh dan Pantai Teluk.

NWS mengatakan pada Ahad  kemarin Bandara Buffalo melaporkan salju setinggi empat kaki. Hingga Ahad sore selatan Buffalo masih diselimuti salju dengan perkiraan salju jatuh 2 sampai 3 inchi per jam.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler