Tarif Parkir Naik tak Wajar, Wisatawan Diminta Lapor

Jukir nakal bisa terkena sanksi hingga dipidana.

Republika/Wihdan Hidayat
Bus pariwisata parkir di tempat kawasan parkir (TKP) Senopati, Yogyakarta, Rabu (21/12/2022). Dalam sepekan terakhir Yogyakarta menerima lonjakan kedatangan bus pariwisata. Hal ini imbas dari libur sekolah dan libur akhir tahun. Namun, pada 31 Desember nanti Dishub Yogyakarta berencana membatasi akses bus pariwisata 31 masuk ke Kota Yogyakarta. Kendaraan hanya diperbolehkan masuk dan parkir di area kota hingga pukul 15.00 WIB.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Persoalan tarif parkir yang dinaikkan secara tidak wajar atau nuthuk masih menjadi pekerjaan rumah (PR) di Kota Yogyakarta, terutama saat masa libur seperti libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

Wisatawan pun diminta proaktif jika merasa dirugikan dengan tarif parkir yang naik dengan tidak wajar (nuthuk). Caranya, dengan melapor ke petugas jika menemukan juru parkir (jukir) yang menaikkan harga lebih tinggi dari yang sudah ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.

"Persoalan kita itu, Yogyakarta banyak (parkir nuthuk) kayak gini. Masyarakat lapor saja," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho.

Agus menyebut, pihaknya akan memberikan sanksi kepada jukir yang melakukan pelanggaran terkait parkir di Kota Yogyakarta. Bahkan, jukir yang terbukti melakukan pelanggaran dapat dipidana . "Kalau mereka berizin (sebagai jukir legal), saya cabut izinnya (kalau terbukti melanggar)," ujar Agus.

Agus menuturkan, pihaknya juga melakukan pemantauan rutin di lokasi-lokasi parkir. Saat pemantauan, katanya, ada jukir yang memberikan karcis parkir sesuai dengan tarif yang sudah ditetapkan Pemkot Yogyakarta.

Namun, saat tidak dilakukan pemantauan, jukir 'nakal' memberikan karcis dengan tarif parkir yang lebih tinggi dari seharusnya. "Pas dipantau karcisnya ini (sesuai aturan tarif yang ditetapkan), tapi pas tidak (dipantau) karcisnya beda," jelasnya.

Tidak hanya terkait ketentuan parkir, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta juga meminta wisatawan untuk melapor jika pelaku usaha turut menaikkan harga dengan tidak wajar (nuthuk). Pasalnya, pelaku usaha terutama di sektor kuliner juga beberapa kali kedapatan melakukan nuthuk.

"Kalau ada laporan, kami langsung tangani," kata Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dispar Kota Yogyakarta, Andrini Wiramawati.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler