Etnis Serbia Dirikan Barikade di Kosovo Utara
Serbia tempatkan tentaranya pada siaga tempur tertinggi.
REPUBLIKA.CO.ID, MITROVICA -- Orang-orang Serbia yang memprotes di kota Mitrovica yang terbagi secara etnis di Kosovo utara mendirikan barikade baru pada Selasa (27/12/2022). Tindakan itu beberapa jam setelah Serbia mengatakan telah menempatkan tentaranya pada siaga tempur tertinggi setelah berminggu-minggu meningkatnya ketegangan antara Belgrade dan Pristina.
Kementerian Pertahanan Serbia mengatakan pada Senin (26/12/2022) malam, Presiden Aleksandar Vucic telah memerintahkan tentara dan polisi Serbia untuk ditempatkan di waspada tertinggi. Tindakan itu diperlukan sebab sebagai tanggapan atas peristiwa terbaru di wilayah tersebut dan keyakinannya bahwa Kosovo sedang bersiap untuk menyerang wilayahnya dan dengan paksa menghapus barikade.
"Tidak ada alasan untuk panik, tetapi ada alasan untuk khawatir," kata Menteri Pertahanan Serbia Milos Vucevic kepada televisi RTS.
Sejak 10 Desember, warga Serbia di Kosovo utara telah membangun banyak penghalang jalan di dalam dan sekitar Mitrovica dan terjadi baku tembak dengan polisi. Peristiwa ini meletus setelah penangkapan seorang mantan polisi Serbia karena diduga menyerang petugas polisi selama protes sebelumnya.
Sekitar 50 ribu orang Serbia tinggal di bagian utara Kosovo yang mayoritas penduduknya Albania dan menolak untuk mengakui pemerintah atau negara Pristina. Mereka melihat Beograd sebagai ibu kotanya dan didukung oleh Serbia yang mendeklarasikan kemerdekaannya pada 2008.
"Kosovo tidak dapat berdialog dengan kelompok kriminal dan kebebasan bergerak harus dipulihkan. Tidak boleh ada barikade di jalan mana pun," kata pemerintah Kosovo dalam sebuah pernyataan pada Senin.
Kosovo menambahkan polisi memiliki kapasitas dan kesiapan untuk bertindak tetapi sedang menunggu pasukan penjaga perdamaian KFOR Kosovo NATO yang mempertahankan peran netral. Pasukan NATO menanggapi permintaan untuk menghapus barikade.
"Kami mendesak semua pihak untuk membantu mengaktifkan keamanan dan kebebasan bergerak di Kosovo, dan mencegah narasi yang menyesatkan mempengaruhi proses dialog," kata KFOR dalam sebuah pernyataan.
Di Mitrovica pada Selasa pagi, truk-truk diparkir untuk memblokir jalan yang menghubungkan bagian kota dengan mayoritas warga beretnis Serbia dengan bagian mayoritas beretnis Albania. Orang Serbia setempat menuntut pembebasan petugas yang ditangkap dan memiliki tuntutan lain sebelum melepas barikade.
Wali Kota etnis Serbia di kota utara, bersama dengan hakim lokal, dan sekitar 600 petugas polisi, mengundurkan diri bulan lalu. Tindakan itu sebagai protes atas keputusan pemerintah Kosovo untuk mengganti pelat nomor mobil yang dikeluarkan Serbia dengan yang dikeluarkan oleh Pristina.