Arab Saudi Diprediksi Batasi Jamaah Umroh karena Situasi Covid-19 China
IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi sedang mempertimbangkan membatasi jumlah jamaah umroh karena situasi Covid-19 saat ini di China. Menurut laporan terbaru, pemerintah Saudi sedang mengevaluasi kemungkinan pengurangan jumlah jamaah umroh untuk mengekang penyebaran virus corona.
Dilansir dari The Islamic Information, Selasa (27/12/2022), keputusan itu diambil ketika Chinaterus bergulat dengan kebangkitan kasus Covid-19 dan otoritas Saudi khawatir tentang potensi virus dibawa ke negara itu oleh para pelancong. Keadaan darurat Covid-19 di Chinasemakin parah. Jumlah kasus terus meningkat dan negara tersebut berjuang menahan penyebaran virus tersebut.
Menurut laporan baru-baru ini, ada peningkatan kasus yang signifikan dalam kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir di China, dengan banyak infeksi baru dilaporkan di wilayah Utara Hebei. Lonjakan kasus telah mendorong otoritas China memberlakukan tindakan lockdown yang ketat di beberapa kota dan meningkatkan upaya pengujian dan vaksinasi.
Situasi Covid-19 di China diperparah dengan penyebaran varian virus yang lebih mudah menular, yang diyakini berkontribusi terhadap peningkatan kasus yang cepat. Pihak berwenang juga khawatir tentang potensi penyebaran virus ke negara lain dan sedang berupaya menerapkan langkah-langkah untuk mencegah ekspor kasus.
Situasi di China mengkhawatirkan komunitas global. Banyak negara memantau dengan cermat status dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi populasi mereka. Penting bagi individu untuk mengikuti saran otoritas lokal dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain dari penyebaran virus.
Sementara pihak berwenang Saudi belum membuat keputusan akhir tentang masalah tersebut, diharapkan pembatasan jumlah jamaah umroh akan diterapkan dalam beberapa pekan mendatang. Keputusan tersebut akan berdampak signifikan terhadap ribuan Muslim yang melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk umroh setiap tahun dan juga dapat memiliki konsekuensi ekonomi yang lebih luas bagi negara.