Para Pemimpin Dunia Mengenang Paus Benedictus XVI

Pemimpin serta organisasi gereja di seluruh dunia mengungkapkan belasungkawa

AP/Alessandra Tarantino
Paus Benediktus XVI pergi setelah menyapa umat dari jendela balkon kediaman musim panas kepausan di Castel Gandolfo
Rep: Fergi Nadira B Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA - Paus Emeretus Benedictus XVI menghembuskan nafas terakhirnya, Sabtu (31/12/2022). Para pemimpin dunia serta organisasi gereja di seluruh dunia mengungkapkan belasungkawa hingga kenangan masa hidupnya.

Presiden Irlandia Michael D. Higgins mengungkapkan jasa Paus Benedictus dalam memajukan perdamaian di Irlandia Utara.  "Ketika dunia berkecamuk dengan perang beliau akan dikenang atas upayanya yang tak kenal lelah untuk menemukan jalan bersama dalam mempromosikan perdamaian dan niat baik di seluruh termasuk minat teguh pada perdamaian di Irlandia Utara," katanya.

Sementara itu Pemimpin Gereja Katolik di Irlandia, Eamon Martin juga mengenang kerendahan hati dan kelembutan Paus. Ia juga memuji reaksi mantan paus terhadap skandal pelecehan di gereja. 

Kepala Gereja Lutheran Swedia juga mengungkapkan simpatinya kepada umat Katolik di seluruh dunia. "Gereja-gereja kami memiliki tradisi yang berbeda dan cara berpikir kami kadang-kadang berbeda, tetapi Benediktus XVI memiliki dampak yang besar pada pemulihan hubungan Lutheran dan Katolik dalam 50 tahun terakhir," kata Uskup Agung Martin Modeus.

Di Amerika Serikat (AS) sebuah organisasi advokasi AS berduka atas kematian sahabat sejati orang Yahudi dalam diri Paus Emeritus Benediktus XVI. "Paus Benedict melanjutkan jalan rekonsiliasi dan persahabatan dengan Yahudi dunia yang dirintis oleh pendahulunya, Yohanes Paulus II," kata Komite Yahudi Amerika dalam sebuah pernyataan

Di Jerman, Presiden Frank-Walter Steinmeier memuji dedikasi mendiang Paus Benediktus XVI pada dialog antara denominasi Kristen dan dengan agama lain.

"Terpilihnya seorang paus dari tanah air Reformasi dan seorang intelektual yang telah menjadikan dialog antara iman dan akal sebagai tugas hidupnya merupakan sinyal penting bagi banyak orang di sekitarnya dan dunia," katanya.

Steinmeier mengatakan bahwa paus kelahiran Jerman itu sangat peduli pada kesatuan Susunan Kristen dan dialog agama, hubungan antara agama dan masyarakat

"Dia mencari dialog dengan orang Yahudi dan Muslim dan dengan semua denominasi Kristen di seluruh dunia," imbuhnya.

Kanselir Jerman Olaf Scholz memberikan penghormatan kepada Paus Emeritus Benediktus XVI yang merupakan kelahiran Jerman. Menurut Olaf, Paus adalah sosok formatif Gereja Katolik.

"Sebagai paus 'Jerman', Benediktus XVI adalah pemimpin gereja khusus bagi banyak orang, tidak hanya di negara ini. Dunia sedang kehilangan sosok Gereja Katolik yang formatif, kepribadian yang agresif dan teolog yang bijak," kata Scholz.

Presiden Italia Sergio Mattarella mengatakan kematian paus emeritus merupakan duka bagi seluruh negeri. Mattarella mengatakan, bahwa kemanisan dan kebijaksanaannya telah bermanfaat bagi komunitas kami dan seluruh komunitas internasional.

"Paus Benediktus terus melayani tujuan Gerejanya dalam perannya yang unik sebagai paus emeritus dengan kerendahan hati dan ketenangan," katanya.



Kepala spiritual gereja Anglikan mengatakan bahwa Paus Benedictus adalah sosok yang  mengarahkan orang-orang kepada Kristus.

“Saya bergabung dengan Paus Fransiskus dan seluruh Gereja Katolik dalam berduka atas kematiannya. Semoga dia beristirahat dalam damai Kristus dan bangkit dalam kemuliaan bersama semua Orang Suci," kata Uskup Agung Canterbury, Justin Welby.

Di Norwegia yang didominasi Lutheran, uskup Katolik Oslo, Bernt Ivar Eidsvig, menyebut Paus Benediktus sebagai teolog besar terakhir dalam 100 tahun terakhir. Eidsvig mengatakan kepada bahwa Paus Benedictus menguasai semua mata pelajaran teologi.  "Saya tidak bisa memikirkan orang lain yang melakukannya," kata dia.

Vatikan mengatakan Paus Emeritus Benediktus XVI telah meninggal di usianya ke 95 tahun. Paus Benediktus adalah paus pertama dalam 600 tahun yang mengundurkan diri. 

Keputusan dramatis Benediktus pada tahun 2013 untuk mengundurkan diri membuka jalan bagi pertemuan yang memilih Paus Fransiskus.  Kedua paus kemudian hidup berdampingan di taman Vatikan dalam pengaturan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mengatur panggung bagi "paus emeritus" di masa depan untuk melakukan hal yang sama.

Mantan Kardinal Joseph Ratzinger tidak pernah ingin menjadi paus. Namun dia terpaksa mengikuti jejak St. Yohanes Paulus II, menjalankan gereja selama periode skandal dan ketidakpedulian.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler