Pelita Air akan Layani Penerbangan ke Bandara Internasional Minangkabau
BIM telah membuka penerbangan langsung ke Malaysia.
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- PT Angkasa Pura II memproyeksikan akan ada maskapai penerbangan baru yang melayani masyarakat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman, Sumatra Barat pada 2023. Maskapai tersebut yakni Pelita Air.
"Kemungkinan di awal atau akhir Januari akan ada maskapai Pelita Air yang memberikan pelayanan penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau," kata GM PT Angkasa Pura II KC BIM, Siswanto di Padang Pariaman, Sumatra Barat, Sabtu (31/12/2022).
Menurut dia, kehadiran maskapai Pelita Air akan semakin menggairahkan jumlah penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau. Saat ini, BIM melayani rata-rata 40 sampai 50 penerbangan per hari.
Ia menyampaikan, saat operasi Natal dan Tahun Baru 2023 kali ini tidak ada penambahan penerbangan di bandara tersebut. Meski begitu, sejumlah maskapai mengaktifkan kembali layanan penerbangan yang sempat dinonaktifkan akibat pandemi Covid-19. Ia mencontohkan, Garuda Indonesia yang dalam waktu reguler hanya melayani satu kali penerbangan setiap hari, di saat momentum Natal dan Tahun Baru 2023 melayani penerbangan dua kali dalam sehari.
BIM telah membuka penerbangan langsung ke Malaysia sebanyak empat kali dalam satu pekan menggunakan maskapai Citilink. Selain itu, maskapai Air Asia menawarkan penerbangan ke Kuala Lumpur setiap hari.
"Kita juga akan melayani penerbangan umrah secara langsung dari BIM ke Jeddah. Kita berharap ini tentu membuat jumlah penerbangan di bandara ini semakin ramai," kata dia.
Untuk destinasi domestik, ia mengatakan, penerbangan dari Bandara Internasional Minangkabau ini hanya memiliki empat tujuan yakni Jakarta di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma, kemudian Kuala Namu Medan, dan Bandara Hang Nadim Batam.
"Sesekali ada penerbangan perintis ke Bandara Rokot di Kabupaten Kepulauan Mentawai," kata dia.
Menurut Siswanto, pada saat normal, jumlah penumpang pesawat yang melalui BIM dalam setahun bisa mencapai 3,2 juta penumpang. Pada tahun ini, jumlahnya masih di angka 1,9 juta hingga dua juta penumpang. Dia berharap kondisi ini semakin membaik pada 2023 yang dimulai dengan pencabutan status PPKM yang telah diumumkan Presiden Joko Widodo serta melandainya kasus Covid-19.
"Selain itu, program Pemprov Sumbar yang mendatangkan wisatawan pada tahun depan akan membuat jumlah penumpang semakin banyak," kata dia.