Tak Ada Solusi, Pedagang Jalan Perwakilan Ancam Buka Kios

Saat ini pedagang masih menghargai keputusan pemerintah untuk melakukan penyegelan.

Republika/Wihdan Hidayat
Sticker besar tanda penyegelan terpasang di depan kios Jalan Perwakilan, Malioboro, Yogyakarta, Kamis (4/1/2023). Pemkot Yogyakarta mulai melakukan penyegelan kios-kios di Jalan Perwakilan sejak Rabu (3/1/2023), dan pedagang tidak boleh berjualan di kawasan ini. Rencananya di kawasan yang termasuk Sultan Ground ini akan dibangun Jogja Planning Galery.
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pedagang di Jalan Perwakilan, Kota Yogyakarta menyebut nekat untuk tetap membuka kios yang disegel Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta Rabu (4/1/2023). Penyegelan dilakukan menyusul dimintanya kawasan tersebut dikosongkan untuk pembangunan Jogja Planning Gallery (JPG).


Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP), Adi Kusuma Putra mengatakan, pihaknya akan membuka kembali kios-kios yang disegel jika tidak ada solusi dalam waktu dekat dari pemerintah. "Kalau tidak ada solusi dari Pemkot Yogyakarta, kita akan buka semua (kios), kata Adi di Komplek Balai Kota Yogyakarta, Rabu (4/1/2023).

"Kita mendesak karena kami sudah kehilangan mata pencaharian, sebisa mungkin kami mendesak agar segera diberikan solusi. Kalau terlalu lama, kami akan buka dengan apa pun risikonya. Dalam artian di sini kita menanggung banyak karyawan," lanjut Adi.

Adi menyebut, saat ini pedagang masih menghargai keputusan pemerintah untuk melakukan penyegelan kios-kios. Namun, katanya, dengan catatan tidak dilakukan dalam waktu lama. Untuk itu, ia meminta agar pemerintah memberikan solusi dalam waktu dekat bagi pedagang di Jalan Perwakilan. Setidaknya, Adi menyebut, ada 21 kios pedagang yang disegel.

"Sampai saat ini kami hargai dulu keputusan mereka (menyegel), kita akan tutup dulu dan mencoba memberikan mereka ruang diskusi. Tapi tetap dengan catatan tidak bisa lama, karena ini menyangkut hajat hidup," ujar Adi.

Bahkan, pedagang meminta agar solusi dapat dihadirkan oleh pemerintah pekan ini. Menurut Adi, paling lama ia hanya dapat menutup kios selama dua hari.

"Kalau saya pribadi sebagai pengusaha, saya hanya bisa bertahan tutup hanya dua hari. Karena kami punya karyawan juga, jumat diharapkan sudah harus ada solusi," jelasnya.  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler