Kilang Pertamina Internasional Targetkan Total PLTS Area Kilang Capai 10 MWp
Ini bagian dari komitmen Pertamina menjadi penggerak dalam pengembangan EBT
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja sama terkait pemanfaatan PLTS di kilang-kilang seluruh Indonesia. Penandatanganan berlangsung di Mason Pine, Padalarang Jumat (30/12/2022).
Penandatanganan dilakukan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE, Dannif Danusaputro dan Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina beserta Sub Holdingnya untuk aktif dan menjadi penggerak dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia.
Terdapat empat area kilang dalam pembangunan PLTS area kilang tahap 2 ini, yaitu Kilang Dumai, Kilang Plaju, Kilang Cilacap, dan Kilang Balongan. Dengan total kapasitas terpasang 6,45 MWp, dan estimasi mengurasi emisi sebesar 7,3 ton CO2e per tahun, menjadikan kerja sama ini sebagai langkah nyata dan strategis Pertamina dalam menjalankan tugasnya sebagai motor transisi energi di Indonesia.
CEO Pertamina NRE, Dannif Danusaputro mengatakan bahwa kilang adalah jantung energi Indonesia, karena kilang adalah tempat memproses minyak mentah hingga menjadi BBM yang akan dipasarkan nantinya. Kerja sama ini berdurasi selama 25 tahun dan Pertamina NRE akan memastikan kehandalan PLTS yang dipasang dapat beroperasi dan menyuplai listrik untuk kegiatan operasi kilang selama 25 tahun dengan lancar dan diharapkan juga berkontribusi mengurangi emisi karbon serta meningkatkan efisiensi energi dalam operasionalnya.
“Banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mengembangkan PLTS yang handal dan efisien. Namun, kita optimis mampu mengelola dan menjamin kehandalan PLTS yang kita pasang untuk mensupport operasional kilang,” tambah Dannif.
Pada kesempatan yang sama Direktur Utama KPI, Taufik Adityawarman menyampaikan sangat mendukung kerja sama ini. KPI sangat menyambut baik rencana pemanfaatan energi ramah lingkungan yang sejalan dengan semangat Pertamina dalam mendukung Net Zero Emission 2060 serta rencana rating ESG KPI di tahun 2023.
“Semoga kerja sama ini mampu menjadi wadah peningkatan pengetahuan untuk meningkatkan kehandalan operasional kilang. Dan juga menjadi sarana dalam mengimplementasikan energi masa depan yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” tambah Taufik.
Sebelumnya pada tahap 1 Pertamina NRE telah membangun PLTS di area Kilang Dumai dengan kapasitas 2 MWp dan area Kilang Cilacap dengan kapasitas 1,34 MWp. Secara total kapasitas PLTS di area kilang Pertamina tahap 1 dan 2 mencapai kurang lebih 10MWp.
Kolaborasi ini merupakan tonggak pencapaian penting dalam mewujudkan misi Pertamina untuk mengembangkan energi baru terbarukan. Hal ini pun sejalan dengan tiga pilar strategis yang dirancang oleh Pertamina lewat Sub Holding Pertamina NRE, yaitu solusi rendah karbon (low carbon solutions), pengembangan energi baru dan terbarukan, dan pengembangan bisnis energi masa depan.
Inisiatif-inisiatif dalam pengembangan energi baru dan terbarukan serta dekarbonisasi yang dilakukan Pertamina NRE merupakan bagian dari implementasi environmental, social, and governance (ESG) serta dukungan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, terutama tujuan ke-13, yaitu penanganan perubahan iklim. Selain PLTS, Pertamina NRE juga berkolaborasi dengan banyak pihak untuk mengembangkan energi baru terbarukan beserta turunannya seperti geothermal, biomass, green hydrogent, serta terus melakukan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.