Dalam Balutan Musik, Hero Perlihatkan Getirnya Perjuangan Aktivis Kemerdekaan Korea

Film musikal Hero tayang di Indonesia mulai 11 Januari 2023.

Dok CJ ENM
Poster film musikal Korea, Hero. Film yang menggambarkan perjuangan Ahn Jung-geun dalam membantu kemerdekaan Korea Selatan ini tayang mulai 11 Januari 2023.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meraih kemerdekaan merupakan sebuah proses panjang yang membutuhkan banyak perjuangan dan pengorbanan. Hal ini pula yang harus dihadapi oleh para pejuang kemerdekaan Korea di era 1900-an, termasuk Ahn Jung-geun dalam film musikal Hero.

Jung-geun dan para pejuang kemerdekaan Korea lainnya memiliki kerinduan yang terhingga atas kemerdekaan Korea di era pendudukan Jepang. Pada Februari 1909, Jung-geun dan 11 pejuang lainnya bahkan memotong satu jari mereka sebagai bentuk kesungguhan hati dalam memperjuangkan kemerdekaan Korea.

Dengan bantuan seorang mata-mata wanita bernama Seol-hee, Jung-geun dan para pejuang lain menyusun strategi untuk membunuh Perdana Menteri Jepang, Hirobumi Ito. Menurut mereka, Ito telah melakukan 15 tindakan kriminal yang menghancurkan kedaulatan Korea. Namun, dalam perjalanannya, mereka harus melakukan banyak pengorbanan yang tak terduga.

Hero merupakan sebuah film musikal Korea pertama yang diadaptasi dari pertunjukan teater musikal berjudul sama. Meski mengangkat tema yang berat dan sarat akan sejarah, sutradara JK Yoon mampu mengemas Hero menjadi film yang mudah dipahami oleh penonton yang awam mengenai sejarah Korea ataupun kisah asli dari sosok Ahn Jung-geun.

Hero juga mampu membuat penonton merasakan "roller coaster" emosi yang berliku bersama dengan para karakternya. Di saat yang sama, penonton juga akan dibuat terpingkal oleh sisipan humor serta kisah romansa yang menggelitik dan dalam porsi yang pas.

Yang tak kalah menarik, film ini juga menampilkan sisi manusiawi dari sosok Jung-geun yang terkenal pemberani. Meski terlihat tak kenal takut di luar, penonton akan diingatkan bahwa Jung-geun juga seorang manusia biasa yang memiliki kekhawatiran sebagai seorang ayah, suami, dan anak untuk keluarga yang dia tinggalkan.

Lagu-lagu yang disematkan juga mampu membangun atmosfer sekaligus memperkuat emosi yang dihadirkan dalam berbagai adegan penting dalam film. Uniknya, lagu-lagu ini ternyata dibawakan secara live oleh para aktor dan aktris saat proses syuting berlangsung, termasuk oleh aktris Kim Go-eun yang memerankan karakter fiksi bernama Seol-hee.

Meski tak berprofesi sebagai penyanyi profesional, Go-eun mampu menjadikan lagu-lagu yang dia bawakan sebagai perpanjangan tangan aktingnya. Penonton bisa dengan mudah merasakan amarah yang meluap-luap, keputusasaan, hingga trauma mendalam dari nyanyian Go-eun. Penampilannya dalam film ini menjadi salah satu yang tak boleh dilewatkan oleh para penggemar film.

Baca Juga




Performa aktor senior Jung Sung-hwa dalam memerankan Jung-geun pun tak perlu diragukan. Selain memiliki jam terbang yang tinggi, Sung-hwa juga telah "bersahabat dekat" dengan karakter Jung-geun sejak 2009. Selain memerankan karakter ini di layar lebar, Sung-hwa juga memerankan Jung-geun dalam pertunjukan musikal Hero sejak 14 tahun lalu.

Teater musikal Hero pertama kali digelar pada 2009. Sejak saat itu, Hero berhasil menyentuh hati banyak penontonnya, termasuk sutradara film JK Youn yang menyaksikannya pada 2012. Kala itu, Youn mengatakan pertunjukan teater musikal Hero membuatnya banyak menangis.

Salah satu adegan dalam film Hero. Hero merupakan sebuah film musikal Korea pertama yang diadaptasi dari pertunjukan teater musikal berjudul sama. - (Dok CJ ENM)


Sebagai seorang sutradara, Youn mengatakan dia tak harus membuat film musikal bila ingin mengangkat kisah Ahn Jung-geun. Akan tetapi, pendapat ini berubah setelah dia menonton pertunjukan musikal Hero.

"Saya banyak menangis saat pertama kali menontonnya. (Film mengenai Ahn Jung-geun) harus film musikal. Pertunjukan itu terlalu menyentuh bagi saya," ujar Youn, seperti dilansir KoreaHerald.

Film musikal Hero bisa disaksikan oleh penggemar film di Indonesia mulai 11 Januari 2023. Film berdurasi 120 menit ini hadir dengan teks terjemahan berbahasa Indonesia dan Inggris. Meski mendapatkan rating 13+, perlu diketahui bahwa film ini memuat beberapa adegan yang cukup sadis dan mungkin kurang cocok untuk ditonton oleh anak, khususnya tanpa pendampingan orang tua.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler