Cara Menjaga Metabolisme Sehat di Usia 50 ke Atas

Dokter memberikan empat cara agar metabolisme tetap sehat di usia 50 tahun ke atas.

www.freepik.com.
Cara menjaga metabolisme sehat di usia 50 ke atas. (ilustrasi).
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring dengan bertambahnya usia, metabolisme tubuh secara alami akan melambat. Meski begitu, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mendongkrak kembali metabolisme di usia 50 ke atas, usia yang tak lagi muda.

Baca Juga


"Metabolisme adalah proses tubuh memecah makanan dan mengubahnya menjadi energi," ujar dokter bedah bariatrik dari VIDA Wellness and Beauty, Gabriela Rodriguez Ruiz seperti dilansir laman Best Life, baru-baru ini.

Dengan memahami metabolisme, orang-orang bisa mendapatkan gambaran mengenai cara tubuh mengolah makanan yang mereka makan. Dari pemahaman ini pula, orang-orang bisa memperkirakan seberapa besar energi yang mereka butuhkan agar tetap sehat.

"(Bila metabolisme melambat) tubuh kita akan menjadi kurang efisien dalam membakar kalori," kata Ruiz.

Terkait hal ini, Ruiz memberikan empat cara yang bisa dilakukan oleh orang-orang berusia 50 tahun ke atas untuk mendongkrak kembali metabolisme mereka. Berikut ini adalah keempat trik dari Ruiz tersebut:

1. Makan secara sadar dan jaga hidrasi

Makan dengan kesadaran penuh atau mindful eating merupakan kegiatan makan yang dilakukan dengan memperhatikan sinyal lapar dan kenyang, sambil menikmati rasa dan tekstur makanan dalam tiap suapan. Makan dengan kesadaran penuh juga perlu dilakukan dalam kondisi terhindar dari distraksi.

"Dengan melakukan mindful eating, Anda bisa memperbaiki kualitas pola makan Anda secara umum dengan memilih makanan yang lebih sehat dalam porsi yabg lebih tepat," ujar Ruiz.

Mengonsumsi makanan yang sehat dalam porsi yang tepat juga dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Alasannya, pola makan seperti ini akan memudahkan tubuh dalam menyerap dan memproses zat gizi yang dibutuhkan.

Menjaga hidrasi juga penting dalam upaya meningkatkan metabolisme. Alasannya, saat meminum air, tubuh akan memasuki fase termogenesis untuk menyesuaikan suhu air dengan suhu tubuh. Proses ini membutuhkan energi, sehingga akan mendorong tubuh untuk membakar kalori. Seluruh proses ini nantinya akan turut meningkatkan metabolisme.

2. Menjaga berat badan

Berat badan perlu dijaga dalam kadar yang sehat bila ingin memiliki metabolisme yang juga sehat. Memiliki berat badan yang sehar juga dapat menurunkan risiko beberapa penyakit yang berkaitan dengan obesitas, seperti diabetes, penyakit jantung, dan strok.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga atau mencapai berat badan yang sehat adalah dengan menerapkan pola makan yang seimbang dan bergizi. Mengingat tiap orang memilki kebutuhan energi yang berbeda-beda, tak ada salahnya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional untuk mendapatkan arahan mengenai pengaturan pola makan.

3. Aktif beraktivitas fisik

Latihan fisik atau berolahraga bisa membawa beragam manfaat bagi tubuh. Sebagian di antaranya adalah meningkatkan kebugaran, menunjang kesehatan secara umum, memperbaiki kualitas tidur, memperkuat daya ingat, meningkatkan fungsi dan massa otot, hingga menurunkan beberapa risiko masalah kesshatan serius.

Selain itu, kebiasaan berolahraga huga dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Di usia yang tak lagi muda, hal ini akan sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga berat badan yang ideal dan kesehatan tubuh secara umum.

Dalam berolahraga, Ruiz menganjurkan orang-orang untuk memilih jenis olahraga yang disukai. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi orang-orang untuk mempertahankan kebiasaan berolahraga dalam jangka panjang.

Namun, pertimbangkan pula risiko yang mungkin dimunculkan oleh aktivitas berolahraga. Bagi orang-orang yang tak lagi muda, lebih dianjurkan untuk melakukan olahraga dengan risiko cedera yang lebih kecil, seperti berjalan kaki, menaiki tangga, bersepeda, atau berenang.

4. Mengelola stres

Stres yang berlebih bisa memicu terjadinya penurunan laju metabolisme yang signifikan. Ruiz mengatakan, stres yang tak terkelola dengan baik dan berlangsung dalam jangka panjang akan membuat tubuh memproduksi kortisol dalam kadar yang lebih tinggi.

"(Kortisol) adalah hormon stres yang utama," kata Ruiz.

Kondisi tersebut akan berdampak pada melambatnya laju metabolisme tubuh. Ketika metabolisme melambat, akan semakin sulit bagi tubuh untuk membakar kalori dan mempertahankan berat badan yang sehat. 

Menurunkan dan mengelola stres bisa membantu memangkas kadar kortisol. Ketika hal ini terjadi, tubuh bisa kembali ke kondisi metabolik normal sehingga kesehatan tubub secara umum pun akan ikut terjaga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler