Inspirasi Kiprah Seniorita untuk Calon Anggota Baru Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB)

Kiprah seniorita Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB) bisa menjadi inspirasi bagi calon anggota baru.

network /oohya! I demi Indonesia
.
Rep: oohya! I demi Indonesia Red: Partner
Beberapa mahasiswa Bandung yang mendaftar di sekretariat Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB) Jl Merdeka 7 Bandung, diterima panitia (foto: dokumentasi panitia penerimaan anggota baru perhimpunan mahasiswa bandung).

Dalam beberapa kesempatan bertemu dengan yunior-yuniornya, Wimar Witoelar selalu bercerita bahwa motif dirinya masuk Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB) karena seniorita-senioritanya yang cantik dan atraktif. Ia masuk pada 1963, bersama Sarwono Kusumaatmadja, yang juga memiliki motif yang sama. Tapi, mereka tidak menemukan jodoh di PMB.


Seniorita di PMB –demikian julukan anggota perempuannya—memang dikenal cantik dan atraktif. Pada 1957, misalnya, ketika PMB mengadakan lomba mirip pemain film Tiga Dara, di malam pengumuman, PMB menampilkan band perempuan. Inilah band perempuan amatir pertama di Indonesia. Penampilan mereka dipuji koran-koran saat itu.

Pada 1970, muncul seniorita yang menjadi ketua pengurus PMB. Namanya Andi Erna Walinono, yang kemudian dikenal sebagai Erna Witoelar setelah menikah dengan Rachmat Witoelar. Erna Witoelar kemudian aktif di Walhi, hingga kemudian pernah meniadi menteri lingkungan hidup. Ketua pengurus perempuan muncul lagi pada 1987-1988, yaitu Thurdiawati, pada 1998-1999 ada Sondang Ida Verawati dan pada 1999-2000 ada Ella Bonita. Keduanya adik dari Adian Napitupulu.

Pada 1916-1917 ketika kepengurusan PMB dipegang oleh presidium, ada Sancita Utami yang menjadi salah satu dari tiga orang presidium. Pada 1918-1919 ada Anggun Angrekawati yang menjadi ketua pengurus.

Di luar itu seniorita di PMB juga banyak yang memiliki peran di luar. Sebutlah nama Henny Bufteim, angkatan 1970 yang dikenal sebagai aktivis sosial. Lalu ada Nungky Nurmala angkatan 1979 yang dikenal sebagai pendaki gunung. Ada pula Yani Panigoro angkatan 1970 yang saat ini menjabat ketua Majelis Wali Amanat ITB. Ada Raisis Panigoro yang pada 199oan pernah menjadi anggota Komnas Pengendalian Tembakau. Ada Nani Sakri angkatan 1970, model top di tahun 1970-an-1980-an. Di kebudayaan Sunda, ada Indrawati Lukman angkatan 1963, sang maestro tari Sunda.

Lalu ada Musharni Hasbullah angkatan 1988 yang sekarang menjadi assistant gouvernor Rotary Club Bandung Area 62 Distrik 3410. Ada pula Nadia Rahmawati angkatan 2009 yang sekarang menjadi ketua Komunitas Travel Moms. Ada pula Naftavia Farah Melinda dan Yasinta Sari Puspita, masing-masing menjadi juara pertamadan kedua lomba menulis bertema “PMB, Bandung, dan Keberagaman” pada 2019.

PMB yang memiliki secretariat di pusat kota itu, yaitu di Jl Merdeka 7, Bandung, memberi peluang bagi para mahasiswi berkiprah, bergandengan tangan dengan para mahasiswa untuk menjalankan fungsinya sebagai mahasiswa. Pada Januari 2023 ini, PMB membuka pendaftaran anggota baru dengan tema “Habis Gelap Teritlah Terang”. Slogan yang digaungkan oleh Kartini ini menginspirasi kaum perempuan untuk meningkatkan partisipasinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Banyak hal yang bisa kamu lakuin dan kamu dapatin di Perhimpunan Mahasiswa Bandung,” kata Ahmad Mubarok, panitia seksi pendaftaran, dalam video promosi yang disebar di media sosial PMB.

Pendaftaran sudah dibuka sejak 24 Desember 2022 dan ditutup pada 23 Januari 2023. Masa penerimaan anggotanya akan dilakukan pada 26-29 Januari 2023. Formulir pendaftaran bisa dibuka di sini: http://bit.ly/FormPendaftaranMPAB2023

Kodok Athret

sumber : https://oohya.republika.co.id/posts/197019/inspirasi-kiprah-seniorita-untuk-calon-anggota-baru-perhimpunan-mahasiswa-bandung-pmb-
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler