Arab Saudi Jadi Tuan Rumah Pameran Seni Islam Biennale Pertama
IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Jeddah, Arab Saudi akan menjadi tuan rumah Pameran Seni Islam Biennale Pertama dari 23 Januari hingga 23 April 2023. Agenda tersebut akan menampilkan 17 pameran dari Uzbekistan.
Agenda tersebut diselenggarakan oleh Diriyah Biennale Foundation, bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Arab Saudi. Acara ini bertujuan menghubungkan masa lalu, sekarang, dan masa depan.
Adapun tema utama yang diangkat dalam pameran ini adalah “Awwal Bait”, yang berarti “Rumah Pertama” dalam bahasa Arab. Bait Awwal adalah istilah yang berasal dari Alquran dan digunakan untuk merujuk ke tempat paling suci bagi umat Islam, Ka'bah di Makkah.
Menurut pihak penyelenggara, acara ini akan mengedepankan inovasi sekaligus mendukung pelestarian tradisi. Mereka akan menghadirkan eksplorasi spiritualitas di bidang estetika, dalam segala ragam ekspresi dan bentuknya yang artistik.
Baca juga: Israel Tebar Teror, Tangkapi Anak-Anak Saat Sedang Tidur Dini Hari
Dilansir di WAM, Selasa (17/1/2023), warisan sejarah Uzbekistan di Biennale akan dipresentasikan oleh Yayasan Pengembangan Seni dan Budaya negara tersebut.
"Merupakan kehormatan besar bagi kami untuk mempersembahkan pameran tak ternilai dari Uzbekistan di Islamic Arts Biennale," ujar Wakil Ketua Dewan Yayasan Pengembangan Seni dan Budaya Republik Uzbekistan, Saida Mirziyoyeva.
Tugas penting yayasan ini adalah menyebarluaskan dan mendemonstrasikan kekayaan warisan negara kepada audiens internasional, serta membangun kerja sama internasional yang kuat. Partisipasi dalam Biennale ini disebut sebagai kesempatan yang baik untuk pelaksanaannya.
Pameran yang digelar di Jeddah ini akan menampilkan 17 pameran yang mencerminkan warisan budaya Uzbekistan. Diantaranya adalah beberapa halaman Alquran Kattalangar abad ke-8 sebagai salah satu manuskrip terpenting dunia Islam, kumpulan hadits “Al-Jami 'as-Sahih Imam al-Bukhari” abad ke-17, kendi keramik dan mangkuk dari Samarkand, Afrasiab dari abad 10-12, pakaian dan sepatu nasional, dan lain-lain.
Seperti yang dijelaskan oleh Direktur Eksekutif Yayasan Pengembangan Seni dan Budaya Republik Uzbekistan Gayane Umerova, Biennale Seni Islam adalah acara internasional penting yang memungkinkan pameran proyek-proyek yang berkaitan dengan budaya Islam. Uzbekistan memiliki sejarah yang kaya dan beragam, yang sebagian besar terkait erat dengan tradisi Islam. Pemilihan pameran yang disajikan oleh Uzbekistan dirancang untuk menarik minat masyarakat dunia dalam studi mereka.
Sebagai bagian dari Biennale, yayasan itu berencana menyelenggarakan program publik ekstensif, yang bertujuan membiasakan peserta dan pengunjung dengan warisan budaya Uzbekistan. Hal ini termasuk diskusi, pertunjukan musik, pemutaran film, dan lokakarya.
Film bisu The Minaret of Death (1924) diiringi alat musik tradisional, serta film Al-Bukhari (1998) juga akan diputar. Kelas master keramik dan suzane dan banyak lagi juga akan diselenggarakan.