Ekonomi China 2022 Tumbuh Tiga Persen
China banyak melakukan lockdown di kota-kota penopang utama perekonomian.
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perekonomian nasional China sepanjang 2022 mengalami pertumbuhan sebesar tiga persen dengan produk domestik bruto (PDB) yang mencapai 121 triliun yuan, menurut data biro statistik setempat (NBS), Selasa (17/1/2023).
Dibandingkan pertumbuhan pada 2021 yang mencapai 8,4 persen, pertumbuhan ekonomi China pada 2022 jauh lebih rendah. Bahkan pertumbuhan pada kuartal keempat 2022 hanya mencapai 2,9 persen, yakni lebih rendah daripada kuartal keempat pada 2021 yang menyentuh 3,9 persen.
Pertumbuhan ekonomi China pada 2022 sesuai dengan prediksi Dana Moneter Internasional (IMF). Sebab sejak awal hingga akhir 2022 otoritas negara itu banyak melakukan serangkaian penguncian wilayah (lockdown), terutama di kota-kota metropolitan, seperti Shanghai, Beijing, dan Guangzhou yang merupakan penopang utama perekonomian.
Pada tahun ini China mulai merasa optimistis, apalagi sejak dikeluarkan serangkaian kebijakan baru pada Desember 2022 dan Januari 2023 terkait pelonggaran protokol kesehatan anti pandemi Covid-19.
Para analis memprediksi pertumbuhan ekonomi China pada Januari 2023 akan mencapai 5 persen seiring penguatan daya beli masyarakat selama musim libur Tahun Baru Imlek yang akan berlangsung hingga pertengahan Februari mendatang.