Kepala Gadis di Bawah Umur di Boyolali Diduga Dipukul Sang Pacar Gunakan Batu Bata

Pelaku marah karena korban menolak saat diminta untuk keluar ke suatu tempat.

Penganiayaan anak, ilustrasi
Rep: C02 Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI–Polres Boyolali berhasil mengamankan terduga pelaku penganiayaan terhadap gadis di bawah umur di Boyolali. Korban ditemukan berrsimbah darah di belakang kantor balai desa Sambon, Boyolali, Ahad (15/1/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.

Dari keterangan polisi didapatkan terduga pelaku telah melakukan tindak pidana kekerasan terhadap anak pasal 80 ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2014. "Menurut informasi, pelaku merupakan pacar korban. Dan kasus ini masih dalam penyelidikan khususnya terkait motif yang sebenarnya," ujar Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Dalmadi, Selasa (17/1/2023).

Pihaknya menjelaskan bahwa berdasarkan informasi sementara, pelaku marah karena korban menolak saat diminta untuk keluar ke suatu tempat. Kemudian terjadi cekcok antara pelaku dan korban hingga akhirnya berakhir pada tindakan penganiayaan terhadap korban. Yakni memukul korban menggunakan batu bata di bagian kepalanya.

"Untuk kepentingan penyelidikan dan berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh bukti yang cukup, tersangka diduga keras melakukan tindak pidana yang dapat dikenakan penahanan tersangka dikhawatirkan akan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak pidana," dikutip dari keterangan tertulis yang didapatkan, Selasa (17/1/2023).

Terduga pelaku tersebut berinisial A (22 tahun) seorang pelajar warga asal Nyormanis, Blega, Bangkalan, Jawa Timur. Namun, pelaku sekarang berdomisili di Kelurahan Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Saat ini pelaku kami amankan di Rutan Polres Boyolali untuk selama 20 hari terhitung mulai tanggal 16 Januari 2023 sampai tanggal 4 Februari 2023," katanya.

Sebelumnya, korban pemukulan berinisial (SNE) berhasil ditemukan karena salah satu warga sedang melewati daerah sekitar lokasi kejadian sekitar pukul 11.00 Wib. Pasalnya, salah seorang saksi tersebut mendengar adanya teriakan minta tolong, lantas ia mencari sumber suara tersebut.

Saksi pun menemukan sumber suara yang berasal dari balik sebuah seng yang disandarkan tembok di belakang Kantor balai Desa Sambon, Banyudono, Boyolali. Setelah seng diangkat, didapati seorang perempuan dalam posisi lemas tergeletak dan berlumuran darah di bagian kepala.

"Kemudian saksi memanggil petugas Bhabinkamtibmas setempat dan menolong korban untuk dibawa ke RS UNS Solo. Kondisi korban saat ini sudah sadar tapi masih dalam perawatan intensif dokter," ujarnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler