3 Pelaku Pelemparan Kepala Babi ke Atap Masjid Stockport Dibekuk, Polisi Inggris Tegas

Polisi Inggris menegaskan tak mentoleransi pelemparan kepala babi ke masjid

AP/Alberto Pezzali
Bendera Inggris. Polisi Inggris menegaskan tak mentoleransi pelemparan kepala babi ke masjid
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKPORT – Polisi Greater Manchester menangkap tiga orang terkait pelemparan kepala babi ke atap masjid di Stockport, Inggris, pada 9 Desember 2022 lalu.

Baca Juga


Kepolisian menganggap insiden yang terjadi di Heatons Muslim Community Trust (HMCT) itu sebagai kejahatan kebencian. Tiga orang yang ditangkap ialah pria berusia 32 tahun ditangkap karena dicurigai mengobarkan kebencian rasial. 

Dia ditahan untuk diinterogasi. Dua lainnya adalah pria berusia 22 dan 47 tahun, yang ditangkap dan dibebaskan dengan jaminan bersyarat. 

Inspektur Detektif Gareth Beasley dari divisi Stockport GMP mengatakan, kejahatan kebencian tentu sangat disesalkan dan tidak memiliki tempat dalam masyarakat sipil. 

Polisi Greater Manchester menambahkan, semua memiliki hak untuk hidup tanpa rasa takut, permusuhan, dan intimidasi dari orang lain karena siapa kita.

"Tindakan hari ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa GMP tidak akan meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut dan menunjukkan kepada komunitas kita bahwa kejahatan rasial tidak akan pernah ditoleransi," kata dia, seperti dilansir 5 Pillars, Kamis (19/1/2023). 

Komunitas Muslim di Stockport, Inggris merasa takut dengan tindakan pelemparan kepala babi ke atap bangunan Heatons Muslim Community Trust (HMCT) di Battersea Road di Heaton Mersey, pada Jumat (9/12/2022) malam waktu setempat. 

Di dalam bangunan itu terdapat masjid dan fasilitas komunitas Muslim. Setelah adanya pelemparan tersebut, jamaah Muslim pun meninggalkan gedung itu. 

Kepala hewan diletakkan di bagian atap bangunan yang rendah dan datar sehingga mudah terlihat. Polisi telah diberitahu dan mencatatnya sebagai kejahatan rasial. 

Salah satu wali HMCT mengatakan, insiden tersebut telah menyebabkan banyak ketakutan dan kesusahan di antara banyak pengguna pusat tersebut, beberapa di antaranya adalah anak-anak dan beberapa di antaranya adalah orang lanjut usia. 

Baca juga: Kisah Pembantaian Brutal 20 Ribu Muslim Era Ottoman Oleh Pemberontak Yunani  

 

Dia menuturkan, ada banyak orang lanjut usia dan anak-anak yang menggunakan pusat tersebut dan mereka sedikit takut seseorang menargetkan mereka dan takut di masa depan seseorang dapat melangkah lebih jauh atau mengambil langkah yang salah. 

"Di malam hari kami mengadakan sedikit pertemuan di pusat komunitas dan beberapa orang keluar dan seseorang berkata 'ada kepala babi di atap'," kata perwakilan HMCT, Muhammad Tayyab Mohiuddin menceritakan kronologi kejadian. 

"Atapnya pendek jadi mudah dilihat. Saya pikir mereka memilih titik itu untuk menakut-nakuti orang. Semua orang tahu seseorang telah meletakkannya di sana dan apa maksud mereka," tambah Mohiuddin. 

Pusat komunitas Muslim tersebut telah melayani penduduk Muslim Heatons selama lebih dari satu dekade, tidak pernah mengalami masalah apapun selain dua perampokan dalam satu tahun terakhir di mana sebuah kotak sumbangan dan sebuah TV dicuri. 

Rekaman CCTV menunjukkan sebuah mobil berhenti dengan dua orang di dalamnya. Salah satu dari mereka yang keluar membawa apa yang tampak seperti kantong sampah hitam. 

Heatons Muslim Community Trust (HMCT) meminta jamaah dan penduduk untuk tetap waspada dan melaporkan kebencian apa pun kepada polisi.

 

Sumber: 5pillars

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler