Maskapai Biman Bangladesh Gunakan Armada Sendiri untuk Penerbangan Haji
IHRAM.CO.ID, DHAKA -- Maskapai nasional Bangladesh, Biman Bangladesh Airlines tidak akan menambah kapasitas sewa tahun ini untuk penerbangan haji tahunannya. Mengambil pengalaman tahun kemarin, mereka merasa mampu memanfaatkan empat pesawat berbadan lebarnya.
Pada rapat dewan yang diadakan baru-baru ini, Biman Bangladesh Airlines memutuskan menggunakan pesawatnya sendiri untuk kembali mengangkut jamaah haji tahun ini. Pada 2022, Biman mengerahkan keempat pesawat Boeing 777-300ER untuk penerbangan khusus ini.
Namun, para pejabat belum memutuskan berapa banyak pesawat yang akan mereka gunakan tahun ini. Tahun lalu, ongkos haji untuk jamaah haji di Bangladesh ditetapkan sedikit di atas 1.300 dolar AS.
Sebanyak 130 penerbangan diatur untuk memenuhi permintaan tahunan. Menteri Negara Penerbangan Sipil dan Pariwisata Md Mahbub Ali menolak proposal sewa pada rapat dewan terakhir operator, karena ketidakberesan dalam situasi sewa Biman.
Dilansir di Simple Flyring, Sabtu (21/1/2023), Managing Director (MD) dan Chief Executive Officer Shafiul Azim mengatakan sedang fokus membuat operasi seputar haji lancar. Pihaknya juga akan mengadakan pertemuan lain mendekati tanggal pelaksanaan haji.
Pada 9 Januari, Bangladesh dan Arab Saudi menandatangani perjanjian haji 2023. Tercatat lebih dari 127 ribu orang dari negara tersebut akan menunaikan ibadah haji, dua kali lipat kuota yang diizinkan tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, maskapai Biman mengangkut separuh penumpang. Sisanya diterbangkan oleh maskapai Arab Saudi, yaitu Saudia dan Flynas. Untuk tahun ini, rencananya pengaturan yang ditetapkan masih sama.
Biman bukan satu-satunya maskapai penerbangan Bangladesh yang berencana mengoperasikan penerbangan haji. General manager dan PR US-Bangla Airlines Md Kamrul Islam menyebut juga berkeinginan menjadi bagian dari jadwal haji tahunan ini.
“Kami memiliki rencana mengoperasikan penerbangan Haji dan Umrah. Tetapi target pertama kami adalah mengoperasikan penerbangan reguler ke Arab Saudi. Nanti, kami akan berusaha mendapatkan izin dari Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA), Otoritas Penerbangan Sipil Bangladesh (CAAB) dan Kementerian Penerbangan Sipil dan Pariwisata untuk mengoperasikan penerbangan haji," ucap dia.
Banyak maskapai penerbangan mempersiapkan peningkatan lalu lintas ke Arab Saudi untuk musim haji. Tahun lalu, Emirates melihat permintaan yang kuat untuk perjalanan haji dari Indonesia, Pakistan, India, Bangladesh, Nigeria, Turki, Mesir, Ethiopia, Malaysia, Inggris, AS, UEA, dan Aljazair.
Maskapai ini mengoperasikan 31 penerbangan tambahan ke Jeddah dan menggandakan penerbangan harian ke Madinah. Mereka juga menggandakan layanan penumpang ke Singapura dari tujuh menjadi 14 penerbangan mingguan. Layanan khusus ini berjalan paralel dengan layanan terjadwal regulernya dan tersedia untuk semua penumpang dengan visa haji yang sah.
Di India, SpiceJet juga mengoperasikan 37 penerbangan ke Arab Saudi dan membawa jamaah haji. Pemerintah India bertanggung jawab mengatur penerbangan khusus ini setiap tahun, namun sedikit perbedaan pada tahun lalu mengingat dua tahun tertunda akibat pandemi Covid-19.