UMKM Jadi Salah Satu Prioritas Utama Kementerian BUMN

Komitmen terhadap UMKM selaras upaya BUMN meningkatkan nilai ekonomi dan sosial

ANTARA FOTO/Rahmad
Keberpihakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menjadi hal yang intens dilakukan Kementerian BUMN, (ilustrasi).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberpihakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menjadi hal yang intens dilakukan Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir.

Staf Ahli bidang industri, Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari, mengatakan komitmen terhadap UMKM selaras dengan upaya BUMN dalam meningkatkan nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia.

"Ini salah satu prioritas utama dari Kementerian BUMN untuk memajukan UMKM," ujar pria kelahiran 26 Maret 1975 tersebut dalam acara BRI Microfinance Outlook 2023 bertajuk "Financial Inclusion and ESG: The Road to Equitable Economic Prosperity" di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Dengan dua peran utama sebagai value creator dan agen pembangunan, Rabin menyebut BUMN memiliki tanggung jawab besar dalam memantau pemerintah, termasuk mendukung UMKM. Rabin menilai, dukungan terhadap UMKM berimplikasi pada banyak hal mulai dari peningkatan perekonomian masyarakat, pembukaan lapangan kerja, hingga pemerataan ekonomi.

"Kami melakukan beberapa inisiatif di beberapa sektor industri, seperti holding ultramikro dan juga platform PaDi (pasar digital) sebagai salah satu wujud juga kita mendorong pemerataan ekonomi Indonesia," ucap mantan Senior Economist, Lead Advisor Australia Indonesia Partnership for Economic Governance, Asian Development Bank (ADB) tersebut.

Dalam sektor logistik dan infrastruktur, lanjut Rabin, Kementerian BUMN menggabungkan sejumlah perusahaan pelabuhan pelat merah menjadi satu wadah, PT Pelindo. Rabin mengatakan, BUMN berupaya memastikan logistik berjalan lancar

"Terlihat inflasi di Indonesia telah menurun salah satu faktor yang mendorong turun ialah mudahnya akses logistik," lanjut Rabin.

Rabin menyampaikan, BUMN juga meningkatkan jaringan fiber optik, menara telekomunikasi, BTS, hingga pengembangan data center untuk memastikan pemerataan ekonomi. Kemudian, pembentukan holding ekosistem industri baterai kendaraan bermotor hingga holding pangan dalam memperkuat ketahanan energi dan pangan tanah air.

"Salah satu yang kami juga lakukan adalah pembentukan holding pariwisata untuk mendorong kebangkitan sektor pariwisata Indonesia dengan destinasi pariwisata super prioritas," kata pria yang sempat menjadi analis riset Bank Dunia pada 2007-2010 tersebut.


Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler