Meta akan Pulihkan Akun Instagram dan Facebook Donald Trump
Akun Trump telah ditangguhkan selama dua tahun karena dia diduga menghasut
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Perusahaan Meta, pada Rabu (25/1/2023), mengumumkan akan memulihkan akun Facebook dan Instagram mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam beberapa pekan mendatang. Akun Trump telah ditangguhkan selama dua tahun karena dia diduga menghasut kerusuhan yang terjadi di Capitol Hill pada 6 Januari 2021.
Trump memiliki 34 juta pengikut di Facebook dan 23 juta di Instagram. Kedua platform tersebut telah menjadi sarana utama untuk penjangkauan dan penggalangan dana politik. Karena pada November 2022 lalu Trump sudah mengumumkan akan maju kembali dalam kontestasi pemilihan presiden (pilpres) AS 2024, Meta akan melakukan pemantauan terhadap aktivitas tokoh berusia 76 tahun tersebut.
“Jika Tuan Trump mengunggah konten yang melanggar lebih lanjut, konten tersebut akan dihapus dan dia akan diskors antara satu bulan hingga dua tahun, tergantung pada tingkat pelanggarannya,” kata Presiden Urusan Global Meta Nick Clegg dalam unggahan blog.
Meta mengungkapkan, mereka tak menutup kemungkinan akan memulihkan juga akun milik orang-orang yang dihukum akibat terlibat kerusuhan di Capitol Hill. Meta mengungkapkan, akun-akun yang dipulihkan itu akan tunduk pada peninjauan dan hukuman yang lebih ketat untuk pelanggaran.
Dalam sebuah unggahan di platform Truth Social, Trump menanggapi keputusan Meta yang akan memulihkan akun Facebook dan Instagram-nya. “Hal seperti itu tidak boleh terjadi lagi pada Presiden yang sedang menjabat, atau siapa pun yang tidak pantas mendapatkan pembalasan!" tulis Trump.
Trump tak mengungkap apakah dia akan kembali aktif di Facebook dan Instagram-nya. Langkah menangguhkan akun Facebook dan Instagram Trump adalah keputusan paling mempolarisasi Meta. Sebab sebelumnya Meta tidak pernah memblokir akun milik kepala negara yang masih aktif menjabat karena melanggar aturan kontennya.
Ketika kerusuhan di Capitol Hill pecah, Meta menghapus dua konten yang diunggah Trump selama peristiwa itu berlangsung. Salah satu kontennya adalah video Trump yang mengklaim bahwa adanya kecurangan yang meluas dalam pilpres AS 2020. Trump dikalahkan capres Partai Demokrat Joe Biden dalam pilpres tersebut. Video Trump itu dinilai menjadi faktor yang kian memanaskan situasi di Capitol Hill. Sebab aksi penggerudukan dilakukan oleh para pendukung Trump.
Setelah itu Meta menangguhkan akun Instagram dan Facebook milik Trump. Meta adalah perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp.