Inggris Sebenarnya Hampir Ditinggal Pelatih Jelang Piala Dunia 2022, Apa yang Terjadi?

Saat itu kelompok pendukung Inggris sempat terpecah.

AP/Frank Augstein
Pelatih kepala Inggris Gareth Southgate duduk di bangku cadangan sebelum pertandingan sepak bola grup B Piala Dunia antara Inggris dan Wales, di Stadion Ahmad Bin Ali di Al Rayyan, Qatar, Selasa, 29 November 2022.
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gareth Southgate sempat berniat mengundurkan diri sebagai manajer Inggris menyusul kritik menjelang Piala Dunia 2022 sekalipun memimpin timnya mencapai semifinal Piala Dunia 2018 dan final Euro 2020.

Baca Juga


Inggris kesulitan sebelum berlaga dalam Piala Dunia Qatar dan dicemooh setelah kalah telak 0-4 di kandang sendiri dari Hungaria dalam Nations League pertengahan tahun lalu.

Southgate kemudian sempat berniat mengumumkan Piala Dunia 2022 sebagai turnamen terakhirnya.

"Saya sama sekali tak ingin berada dalam posisi di mana kehadiran saya berpengaruh negatif kepada tim," kata dia kepada BBC Sport International, Jumat (27/1/2023).

"Satu-satunya kekhawatiran saya adalah adanya perpecahan antara yang diinginkan suporter dengan di mana posisi saya berada. Ini bisa mempengaruhi tim, dan saya menyadari hal itu menjelang Piala Dunia (Qatar) itu."

Southgate memimpin Inggris ke perempat final Piala Dunia Qatar setelah dihentikan Prancis.

Desember tahun lalu Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) memperpanjang kontrak pelatih ini sampai akhir 2024.

"Tim terus semakin baik. Kami semua mendapatkan kepercayaan diri bersama apa yang sudah kami lakukan," kata Southgate. "Saya sudah di sini selama 10 tahun, membangun segalanya. Saya ingin memastikan saya masih segar dan lapar mencari tantangan."

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler