FPP Undip Bantu Pengembangan Potensi Desa Sukorejo Sragen

Warga desa masih sangat membutuhkan pendampingan para ahli.

Dok. Republika
Tim Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Universitas Diponegoro (Undip) meninjau lahan pengembangan kandang komunal dalam rangka program pendampingan di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, baru- baru ini.
Rep: Bowo Pribadi Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dukung peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan,Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Universitas Diponegoro (Undip) memberikan pendampingan di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Tim FPP Undip akan mengembangkan desa wisata organik yang mengintegrasikan potensi pertanian, peternakan, perikanan, dan pariwisata sebagai penggerak perekonomian warga desa setempat.

Dekan FPP Undip, Prof Bambang Waluyo mengungkapkan, tahap awal untuk melaksanakan program pendampingan ini telah dilakukan dengan menggelar focus group discussion (FGD) yang dilaksanakan bersama warga Desa Sukorejo, Rabu (25/1) kemarin.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk menggali berbagai ide dan gagasan serta memetakan berbagai potensi yang dimiliki desa dan dapat dioptimalkan untuk mendukung kesejahteraan perekonomian warga setempat.

Tindaklanjutnya, FPP siap memberikan pendampingan dengan mengaplikasikan teknologi terapan terkini dalam mendukung program pembangunan kerakyatan Desa Sukorejo melalui integrasi pertanian, peternakan, perikanan, dan pariwisata.

“FPP Undip akan mengirim tim dosen sesuai kebutuhan masyarakat, memecahkan permasalahan yang ada, dan mendorong kegiatan usaha kerakyatan yang akan meningkatkan perekonomian keluarga,” jelas Bambang.

Kepala Desa Sukorejo, Sukrisno, menyambut baik inisiatif FPP Undip yang akan melakukan pendampingan kepada warga desanya, dalam rangka mengoptimalkan potensi perekonomian rakyat.

Sebab desanya masih sangat membutuhkan pendampingan dari para ahli untuk mengoptimalkan  bebagai potensi desa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Sudah banyak program bantuan yang telah masuk ke wilayah Desa Sukorejo, akan tetapi sebagian besar hasilnya belum bisa optimal, kerena belum ada kegiatan pendampingan,” ungkapnya.

Ia menyampaikan, ketersediaan sumber daya alam (SDA) di Desa Sukorejo –yang berada di kaki gunung Lawu ini-- sangat berlimpah. khususnya di sektor peternakan, pertanian maupun perikanan.

Di mana sektor peternakan dan pertanian menjadi unggulan yang kini menjadi andalan sebagian besar masyarakat Sukorejo, seperti usaha perbibitan lele, tanaman durian dan alpukat. “Kami bermimpi, ini akan dapat dioptimalkan untuk pengembangan pariwisata,” jelasnya.

Dosen FPP Departemen Peternakan, Dr Cahya Setya Utama  menambahkan, FPP Undip tidak hanya akan sharing ilmu dan teknologi saja, namun juga akan sharing peralatan yang dibutuhkan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas peternakan dan pertanian.

Yang penting masyarakatnya mau bergerak maju dan tidak hanya mengelola usaha peternakannya saja. “Tetapi juga mau mengolah limbah peternakan untuk mengubah menjadi bahan yang lebih bermanfaat,” katanya.

Sementara itu, Ketua Departemen Pertanian FPP Undip, Dr Heni Rizqiati menambahkan, tim Departemen Pertanian dalam waktu dekat akan mendampingi Desa Sukorejo dalam mempersiapkan pengembangan agrowisata Petik Durian bersumber dana dari Corporate Social Responsibility CSR berbagai pihak.

Departemen Pertanian juga memiliki tenaga ahli di bidang pertanian, agribisnis, dan teknologi pangan yang akan bersinergi dengan program kerja Desa Sukorejo, “Sehingga masyarakat akan segera menikmati hasil dari usaha yang telah dirintis,” ujar Heni.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler