Dipermalukan Sassuolo 2-5, Milan Terancam Keluar dari Zona Liga Champions
Milan sudah melewati empat laga di Serie A tanpa kemenangan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AC Milan terancam terdepak dari zona Liga Champions klasemen Serie A Liga Italia. Ini setelah Rossoneri dipermalukan Sassuolo 2-5 di kandang sendiri Stadion San Siro, Ahad (29/1/2023) malam WIB.
Milan kini duduk di posisi empat dengan nilai 38 dari 20 laga, tertinggal 12 poin dari pemuncak klasemen Napoli di posisi puncak. I Partenopei baru menjalani 19 laga.
Posisi Milan di tempat keempat diintai oleh Lazio dan AS Roma, masing-masing dengan 37 poin dengan baru menjalani 19 laga. Lazio akan meladeni Fiorentina, sementara Roma menantang Napoli pada Senin (30/1/2023) dini hari WIB.
Bagi Sassuolo, kemenangan ini menempatkan mereka di peringkat 16 dengan nilai 20. Sassuolo terpaut delapan poin dari zona degradasi.
Jalannya laga
Tuan rumah langsung tampil menekan sejak menit awal pertandingan. Namun beberapa percobaan Charles De Ketelaere dan kawan-kawan di lini depan belum membuahkan hasil positif.
Milan sejatinya berhasil menyarangkan bola ke gawang Sassuolo pada menit ke-7 melalui penyerang Olivier Giroud.
Namun gol tersebut dianggap tidak sah setelah wasit memutuskan untuk melihat tayang ulang melalui VAR. Giroud diklaim telah lebih dulu berdiri di posisi offside saat menerima umpan Theo Hernandez.
Tim tamu Sassuolo memiliki peluang emas pada menit ke-16 setelah tembakan Armand Lauriente dari sebelah kiri masih bisa ditepis oleh kiper Ciprian Tatarusanu.
Dua menit berselang Sassuolo mampu membuka gol. Berawal dari pergerakan Domenico Berardi dari sebelah kanan mengirim umpan mendatar yang langsung disambar oleh tembakan Gregoire Defrel. Tim tamu unggul 1-0 untuk sementara.
Tak butuh waktu lama i Neroverdi kembali membuat para pemain dan pendukung Milan tertunduk. Kali ini Davide Frattesi mencatatkan namanya di papan skor menit ke-21.
Pergerakan Frattesi dengan mudah melewati bek Matteo Gabbia. Pemain muda timnas Italia tersebut langsung melepas tembakan keras yang tak bisa dibendung Tatarusanu.
Pertandingan berjalan menarik jual beli serangan terlihat. Milan yang tertinggal dua gol mencoba untuk bangkit dan menemukan irama permainan di sepertiga akhir lapangan.
Tuan rumah memperkecil kedudukan lewat tandukan Olivier Giroud menit ke-24 setelah menerima umpan silang Davide Calabria dari sebelah kanan.
Lini pertahanan Milan terlihat kerepotan menjegal pemain depan i Neroverdi. Beberapa kali Gabbia dan Kalulu kerap mudah dilewati oleh Defrel serta Berardi.
Nelangsa untuk i Rossoneri kali ini gol ketiga Sassuolo hadir dari tandukan Berardi setelah menerima umpan sepak pojok. Sassuolo menjauh menjadi 3-1.
Lini belakang Milan terbilang tampil buruk. Pasalnya, sejak kompetisi kembali bergulir pasca Piala Dunia, Milan sudah kemasukan 16 gol dari tujuh pertandingan dengan hanya mencetak enam gol di semua laga kompetitif.
Memasuki interval kedua Milan yang mencari gol justru kembali dikejutkan oleh tim tamu. Pelanggaran Davide Calabria terhadap penyerang lawan berujung hadiah penalti. Laureinte yang menjadi algojo mampu memaksa Tatarusanu untuk memungut bola sekaligus mengubah skor menjadi 4-1.
Ante Rebic sempat menghidupkan harapan Milan menit ke-56 memanfaatkan tendangan bebas Sandro Tonali. Lag-lagi wasit melarang gol tersebut setelah VAR menyatakan Rebic berada di posisi offside lebih dulu.
Rafael Leao yang masuk menggantikan De Ketelaere tidak dapat berbuat banyak. Pergerakannya dengan mudah masih bisa dipatahkan bek lawan.
Pendukung Milan terlihat meninggalkan stadion setelah tim asal Emilia-Romagna menambah pesta gol. Pemain pengganti Matheus Henrique mencatatkan namanya di papan skor setelah melepas tembakan mendatar yang kembali tak bisa dijangkau oleh Tatarusanu.
Pertandingan berakhir dengan skor 2-5 dengan gol terakhir i Diavolo Rosso lahir lewat sepakan terukur Divock Origi. Hingga peluit panjang berbunyi skor 2-5 untuk kemenangan Sassuolo bertahan.