DPR Minta LRT Jabodebek Terintegrasi Moda Transportasi Lain

LRT dinilai harus bisa terkoneksi dengan moda transportasi lain.

Dok: Humas KAI
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI meluncurkan logo LRT Jabodebek. Rencananya, LRT Jabodebek akan beroperasi pertengahan 2023.
Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung mengingatkan, Light Rail Transit (LRT) yang menghubungkan beberapa kota meliputi Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) harus bisa terkoneksi dengan berbagai moda transportasi yang ada di sekitar wilayah tersebut. Menurut dia, LRT nanti melintasi wilayah Jakarta hingga Depok dan Bekasi di mana fasilitas transportasi yang dimiliki berbeda-beda di tiap kota seperti angkot, Transjakarta, dan transportasi lainnya.

Baca Juga


"Satu catatan saya, jangan lupa ke depan, LRT ini harus bisa terkoneksi dengan berbagai moda transportasi yang ada di kota lainnya seperti angkot, Transjakarta, dan lainnya. Ini tantangan tersendiri ke depan agar LRT kita sama dengan LRT di luar negeri di mana penumpang tidak perlu repot-repot membeli karcis yang berbeda-beda," ujar Martin dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/1/2023).

Tak hanya itu, keselamatan LRT Jabodebek wajib menjadi aspek terpenting agar kepercayaan masyarakat terhadap transportasi publik nasional semakin bagus. "Tentu kalau berhasil maka ini akan mengurangi kepadatan dan tingkat kemacetan di Jabodebek," kata Martin.

Sebelumnya, Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko selaku Pejabat Sementara Direktur Utama PT INKA (Persero) Andy Budiman mengatakan, LRT Jabodebek diperkirakan siap beroperasi pada pertengahan tahun sekitar Juli 2023. Hal ini akan menjadi pembuktian ke pasar global bahwa Indonesia mampu memproduksi kereta dengan teknologi tinggi seperti halnya LRT Jabodebek.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler