Jelang Ramadhan, Ini Cara Jitu Atur Keuangan Keluarga
Pengeluaran saat Ramadhan dan Lebaran biasanya lebih tinggi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tak terasa bulan suci Ramadhan sudah sebentar lagi. Momen yang ditunggu-tunggu umat Muslim berbondong-bondong mencari pahala. Namun, sebelum Ramadhan datang, ada baiknya Anda mempersiapkan dana.
Meskipun merasa pengeluaran lebih sedikit saat Ramadhan, kenyataannya tidak seperti itu. Tak jarang Anda bisa mengeluarkan pengeluaran lebih dari biasanya untuk membeli makanan karena lapar mata atau berbelanja untuk buka puasa.
Terlebih, menjelang lebaran, pengeluaran pasti bertambah karena banyak yang dipersiapkan untuk momen kemenangan. Oleh karena itu, sebelum Ramadhan tiba, ada baiknya Anda menyiapkan dana. Berikut tipnya seperti dirangkum Republika.co.id:
1.Kurangi pengeluaran yang tidak penting
Ada beberapa pengeluaran yang sebenarnya bisa Anda setop. Misal, kebiasaan ngopi di kafe. Pengeluaran ngopi di kafe tentu lebih mahal dibandingkan menyeduh kopi sendiri di rumah.
Jika Anda merasa ada kebutuhan yang tidak terlalu mendesak, Anda bisa urungkan niat untuk membeli. Cari alternatif lain yang lebih murah atau tidak mengeluarkan uang agar uangnya bisa disimpan untuk keperluan Ramadhan.
2.Menabung
Sebenarnya, menabung tidak hanya dilakukan untuk momen-momen tertentu. Kebiasaan ini bisa dilakukan tiap bulan. Menabung bisa menjadi cara jitu untuk menyiapkan pengeluaran saat Ramadhan. Namun, perlu dicatat, jangan sampai menabung membuat Anda tidak bisa mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari ya.
3.Buat anggaran untuk Ramadhan
Perlu diketahui berapa banyak yang dapat Anda belanjakan selama Ramadhan. Jumlah itu adalah anggaran untuk makanan, pakaian, hadiah, hiburan, dan sumbangan. Selama Ramadhan, usahakan tetap berpegang pada anggaran Anda. Coba untuk membuat anggaran sesuai dengan pemasukan Anda.
4.Sedekah
Jangan lupa selalu bersedekah. Sisihkan sebagian rezeki yang Anda terima. Dalam beberapa hadits, Rasulullah selalu menganjurkan umatnya untuk bersedekah.
“Sedekah terbaik adalah yang engkau keluarkan masih sehat dari harta yang kau sayangi, engkau takut miskin dan ingin kaya. Jangan tunda sedekah hingga nyawa di tenggorokan lalu engkau berkata ‘Berikan ini pada Dulan dan ini pada si Fulan,’ Walaupun harta itu memang hak si Fulan,” (HR Bukhari dan Muslim).