Komunitas Hijaber Dinilai Jadi Pemacu Tumbuhnya Industri Fashion Muslim di Indonesia

Komunitas-komunitas hijaber bertumbuhan sekitar tahun 2009.

dok. IMFWA
Koleksi busana Tuty Adib yang ditampilkan dalam ajang Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) online 2020.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Hijab Day atau Hari Hijab Sedunia yang diperingati setiap 1 Februari disambut semarak oleh banyak Muslimah, tak terkecuali Tuty Adib. Menurut desainer modest fashion tersebut, gerakan-gerakan hijab seperti itu bisa memberi dampak positif termasuk pada industri fashion.

Tuty menyontohkan, munculnya komunitas-komunitas hijaber di sekitar tahun 2009 berhasil memantik pertumbuhan industri fashion muslim di Tanah Air.

"Perkembangan industri fashion Muslim di Tanah Air mulai tampak ditandai dengan munculnya Hijabers Community di kisaran tahun 2009-an, ketika mulai banyaknya remaja dan ibu-ibu muda mengenakan hijab, dan munculnya desainer-desainer muda yang menekuni fashion hijab," kata Tuty saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (5/2/2023).

Setelah lebih dari satu dekade, Tuty juga mengamati, industri fashion Muslim di Indonesia sudah semakin berkembang. Ia juga menilai desain busana yang semakin variatif dan inovatif membuat ekosistem fashion Muslim semakin kuat.

"Banyaknya pemain di industri fashion Muslim di Tanah Air tentunya juga menjadi berita bagus," kata Tuty.

Meski demikian, Tuty tak memungkiri banyaknya desainer dan jenama fashion menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya. Karena itulah, ia selalu berinovasi dan berkreasi dalam mendesain setiap karya sehingga dia bisa terus memberikan inspirasi-inspirasi baru dalam setiap koleksi yang diluncurkan.

"Tapi banyak juga yang masih kurang inovasi, keterbatasan skill pemasaran, mengingat persaingan usaha sudah sangat ketat," ungkap Tuty.

Baca Juga



Tuty secara pribadi sudah menerapkan konsep pemasaran secara online dengan mengoptimalkan media sosial. Namun, pemasaran secara offline juga masih dilakukan terutama untuk memperkenalkan koleksi-koleksi premium, yang mana mayoritas konsumen ingin melihat koleksi tersebut secara langsung.

"Koleksi fashion premium lebih banyak keunggulannya di detail, kerapian yang dilihat. Diperlukan space untuk memasarkan brand fashion kami di tempat-tempat yang representatif," kata Tuty.

Untuk diketahui, Hari Hijab Sedunia atau World Hijab Day merupakan acara tahunan yang dipelopori Nazmaa Khan pada 1 Februari 2013. Gerakan ini bertujuan untuk menghilangkan diskriminasi yang sering diterima oleh Muslimah karena hijabnya serta mengajak perempuan yang belum atau tidak memakai hijab untuk merasakan pengalaman sehari menggunakan hijab.



BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler