Jangan Berlebihan Pakai Sabun Pembersih Vagina, Ini Risikonya

Menurut dokter, tak perlu rutinitas khusus untuk menjaga kesehatan vagina.

www.freepik.com
Penggunaan sabun pembersih vagina tidak boleh berlebihan. (ilustrasi)
Rep: Shelbi Asrianti Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang memilih untuk tidak membahas kesehatan di area intim karena merasa takut atau malu. Padahal, penting untuk mengetahui semua fakta agar tetap sehat. Misalnya, tidak berlebihan dalam membersihkan area kewanitaan atau vagina.

Baca Juga


Pakar kesehatan perempuan dari National Health Services (NHS) di Inggris, Susanna Unsworth, mengatakan, produk pencuci vagina yang mengandung pewangi sebaiknya dihindari. Meski populer, pemakaiannya justru punya sejumlah risiko.

Menurut Unsworth, produk itu hanya membuang-buang uang, sekaligus mengandung bahan yang dapat mengiritasi area kewanitaan yang lebih sensitif. Unsworth menjelaskan, vagina dan jaringan di sekitarnya sebenarnya cukup baik dalam membersihkan dirinya sendiri.

Menurut dia, tidak perlu rutinitas khusus di kamar mandi untuk menjaga kesehatan di sekitar vagina dan vulva sehingga tidak perlu membeli banyak sabun kesehatan intim. "Banyak produk yang dipasarkan untuk itu, terutama yang wanginya berlebihan, sebenarnya bisa memperburuk keadaan," ujar Unsworth.

Dokter dan ahli menopause dari Cambridge itu juga menyarankan untuk tidak memakai produk mandi beraroma secara berlebihan, termasuk busa mandi, minyak khusus untuk mandi, atau bath bomb. Jika masih ingin memakainya tidak apa-apa, asalkan tidak terlalu sering.

Ketika mandi menggunakan sejumlah produk tersebut, pastikan membilas diri dengan menyeluruh. Unsworth mewanti-wanti supaya jejak produk tidak bertahan di kulit karena dapat menyebabkan masalah lebih lanjut. Begitu pula saat memakai produk pembersih area intim.

Pengguna yang mengalami ketidaknyamanan pada vagina atau ada gejala yang tidak biasa usai pemakaian produk, disarankan segera berkonsultasi dengan dokter. Pencucian yang berlebihan disebutnya bisa memicu beberapa masalah seperti keluarnya cairan, gatal, nyeri, dan bakteri vaginosis.

Unsworth menginformasikan, ada banyak bakteri baik dan sehat di vagina, bagian dari sistem pembersihan alami. Ketika seseorang mulai mencuci area itu dengan produk kewanitaan secara berlebihan, bakteri pelindung yang sehat bisa tersingkir. Itu memungkinkan bakteri dan mikroorganisme negatif tumbuh.

"Bagi sebagian besar perempuan, menurut saya tidak perlu menggunakan produk tertentu. Namun, ada beberapa situasi di mana beberapa produk dapat membantu, misalnya, saat terjadi kekeringan vagina bagi perempuan pascamenopause atau setelah kehamilan," ujarnya. Jika itu terjadi, Unsworth menyarankan untuk memakai pelembap vagina, dikutip dari laman Daily Record, Selasa (7/2/2023).

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler