Gempa Kecil Landa Tepi Barat, Ahli: Kesiapan Palestina Hampir Nol

Gempa di Tepi Barat tidak berkaitan dengan gempa di Suriah dan Turki.

AP Photo/Majdi Mohammed
Tim penyelamat Palestina memeriksa lokasi bangunan yang rusak setelah serangan pasukan Israel di kota Jenin, Tepi Barat, Kamis, (26/1/2023). Pasukan Israel menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk seorang wanita berusia 60 tahun, dan melukai beberapa orang. Gempa Kecil Landa Tepi Barat, Ahli: Kesiapan Palestina Hampir Nol
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Dua gempa kecil melanda Tepi Barat yang diduduki pada Rabu (8/2/2023) waktu setempat. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan besar. Namun, Direktur Observatorium Seismologi Palestina di Universitas Al-Najah di Nablus Radwan El-Kelani memperingatkan, Palestina sama sekali tidak siap menghadapi gempa.

Baca Juga


Ahli geologi Palestina, kata El-Kelani, telah memperingatkan gempa besar sejak pertengahan 1980-an, berdasarkan hitungan tahun sejak 1927. Karena itu belum terjadi dalam empat puluh tahun terakhir, tentu diharapkan itu akan terjadi di tahun-tahun mendatang.

"Sayangnya kesiapan Palestina mendekati nol, dan jika negara lain mengalami kesulitan menghadapi gempa berkekuatan 7 atau 8, Palestina tidak akan tahan gempa berkekuatan 6,0," kata dia, dilansir The New Arab, Jumat (10/2/2023).

Menurut Observatorium Seismologi Palestina, gempa yang terjadi di Tepi Barat pada Rabu kemarin itu berada di selatan Nablus, dengan kekuatan 4,4 sekitar tengah malam. Warga Palestina di bagian tengah dan Tepi Barat utara melaporkan merasakan gempa kedua sekitar satu jam kemudian.

El-Kelani mengatakan, gempa itu tidak berkaitan dengan gempa di Suriah dan Turki. Getaran gempa yang melanda Palestina pada Selasa (7/2/2023) malam memiliki pusat gempa yang sama sekali berbeda dengan yang terjadi di Turki dan Suriah.

"Pusat gempa Selasa di Palestina adalah retakan Nablus-Carmel, yang merupakan retakan sekunder ke lembah retakan Asia, yang membentang dari utara ke selatan sepanjang Lembah Yordan, dengan Palestina dan Yordania di bahu timur dan baratnya," jelas El -Kelani.

Dia menambahkan, sekitar 200 gempa besar terjadi dengan pusat gempa di Lembah Yordan, di sekitar Laut Mati dalam 2.000 tahun terakhir. Berdasarkan statistik, gempa besar tersebut memiliki tingkat pengulangan jangka pendek, setiap 60 hingga 80 tahun, jangka menengah setiap 100 hingga 120 tahun, atau jangka panjang setiap 250 tahun.

Gempa bumi besar terakhir dengan pusat gempa di Laut Mati melanda Palestina pada tahun 1927, sehingga menyebabkan ratusan kematian tercatat dan kerusakan besar pada bangunan, termasuk rumah, gereja bersejarah, dan langit-langit masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler