Imani Isra Miraj dengan Sholat, Tidak Keji dan Mungkar
Umat Islam sebentar lagi akan memperingati Isra Miraj.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam sebentar lagi akan memperingati Isra Miraj yang jatuh pada 18 Februari 2023 atau 27 Rajab 1444 Hijriyah. Umat Islam harus percaya dengan pristiwa Isra Miraj dan mengimaninya dengan melaksanakan sholat serta menjauhi perbuatan mungkar dan keji.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Profesor Dadang Kahmad, mengatakan, segenap kaum Muslimin harus mempercayai kejadian Isra Miraj. Untuk itu, umat Islam harus mengamalkan perintah Allah SWT khususnya sholat.
"Pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa Isra Miraj adalah bagi Allah SWT segalanya bisa terjadi dan Allah Sangat Berkuasa, siapapun yang mempunyai kemampuan batin yang tinggi bisa mencapai pengalaman spritual yang tinggi juga," kata Prof Dadang kepada Republika, Kamis (16/2/2023).
Prof Dadang mengatakan, terkait sholat ikuti apa yang dipernitahkan oleh Allah SWT dan dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Umat Islam harus menjaga sholat yang wajib dan sunnah.
Ia menambahkan, lakukan sholat wajib dan sunnah secara baik dan taat serta penuh keimanan. Karena sholat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua Muslim.
"Bahkan perintah sholat pun tidak melalui malaikat Jibril tapi Allah SWT langsung yang memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW," ujarnya.
Menurut Prof Dadang, orang-orang yang sholat akan melahirkan kesadaran keberagamaan yang tinggi. Oleh karena itu ketika orang melaksanakan sholat dengan memahami makna sholat akan melahirkan satu sifat religiusitas yang bisa membedakan mana yang baik dan buruk.
Ia menambahkan, dengan sholat yang dipahami maknanya seseorang bisa membedakan mana perintah Allah SWT dan mana yang dilarang Allah SWT. "Bahkan dengan sholat bisa menjauhkan diri dari pekerjaan yang dianggap buruk oleh manusia dan masyarakat," jelas Prof Dadang.