Sekjen PBB Nyatakan Jakarta Bisa Tenggelam, Ini Kata BPBD DKI
Naiknya permukaan air laut fenomena global, tidak hanya terjadi di Indonesia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, menanggapi terkait pernyataan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang menganggap, naiknya permukaan air laut sudah menjadi ancaman nyata bagi masyarakat dunia, salah satunya Jakarta.
Isnawa menyebut, peristiwa itu fenomena global, tidak hanya terjadi di Indonesia, khususnya Jakarta. "Dari sisi kita BPBD setiap daerah itu harus kita kenali potensi ancaman bencana alamnya," katanya kepada Republika.co.id pada Kamis (16/2/2023).
Dia menjelaskan, di Indonesia terdapat bencana alam yang sering terjadi, seperti banjir, cuaca ekstrem, longsor, sesar baribis, juga potensi terkait penurunan permukaan air tanah. "Tentunya hal ini harus diantisipasi oleh Pemprov DKI dengan berbagai langkah-langkah," kata mantan kadis Lingkungan Hidup DKI itu.
Isnawa menuturkan, antisipasi yang dilakukan saat ini adalah Pemprov DKI ingin menyiapkan proses instalasi pipa atau pipanisasi dan penertiban penggunaan air bawah tanah yang sudah berlebihan. Dengan cara itu, setidaknya penurunan tanah di Jakarta bisa dicegah. "Tentunya hal ini perlu kajian yang komprehensif tidak boleh sepotong-sepotong," katanya,
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres memperingatkan, naiknya permukaan air laut sudah menjadi ancaman nyata bagi masyarakat dunia, khususnya di kota dataran rendah pesisir dan pinggir laut di seluruh dunia. Guterres menyebut beberapa kota besar, bahkan dalam beberapa tahun mendatang sudah berada di bawah permukaan laut.
Guterres mengungkapkan, permukaan air laut telah meningkat pesat sejak 1900. Hal itu disampaikannya dalam pidato yang gamblang pada debat pertama Dewan Keamanan PBB tentang implikasi naiknya permukaan laut bagi perdamaian dan keamanan internasional.
"Negara-negara, seperti Bangladesh, Cina, India, dan Belanda terancam, begitu pula kota-kota besar, seperti Bangkok, Buenos Aires, Jakarta, Lagos, London, Los Angeles, Mumbai, Maputo, New York, dan Shanghai," ujar Guterres di depan anggota Dewan PBB, New York pada Selasa (14/2/2023).