Kisah Ali, Pria India yang Kencan Online dengan Perempuan Indonesia, Berujung Air Mata

Apa yang membuat seseorang mau berkencan secara online dengan orang asing?

Kencan online. Salah satu pengalaman menyedihkan kencan online dirasakan oleh Asib Ali Bhore dari India. Setelah terbang dari India menuju Wajo, Sulsel, untuk melamar kekasihnya, Ali ditolak. (ilustrasi)
Rep: Rahma Sulistya/Santi Sopia Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah pria asal India, Asib Ali Bhore (32) menjadi viral di media sosial (medsos). Ali sengaja terbang dari India menuju Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, untuk melamar perempuan bernama Syarifa Khaerunnisa yang telah dikencaninya selama sekitar satu tahun secara daring.

Baca Juga


Namun, lamaran Ali ditolak. Dalam video yang beredar di Instagram, terlihat Ali menangis. Selama menjalin kasih, Ali telah memberikan uang total Rp 52 juta kepada Khaerunnisa. Rupanya, wanita tersebut sudah dijodohkan oleh pria lain. Karena merasa tertipu, Ali sempat mendatangi kantor polisi setempat.

Kepada Satuan Intelkam Polres Wajo, Ali mengatakan telah memberikan uang total Rp 52 juta kepada Khaerunnisa. Kedatangannya ke Indonesia pun sudah meminta izin kepada keluarga kekasihnya.

Bahkan, Ali juga telah membawa sejumlah perhiasan dan alat make-up, yang rencananya akan diberikan kepada pujaan hatinya itu. Video ini diunggah lewat akun Instagram @wajoupdate, yang memperlihatkan kesedihan Ali.

Hingga saat ini, belum diketahui seperti apa sosok wanita yang hendak dilamar Ali. Warganet yang berkomentar pun merasa iba dengan kisah Ali dan juga penasaran dengan wajah Khaerunnisa karena dianggap terlalu tega membohongi orang.

Jauhnya kasihan dari India tapi ujung-ujungnya ditolak, kalau memang tidak ada niat serius jangan diladenin,” kata akun @_lindaaafw menuliskan komentarnya.

Manakah si perempuan, teganya tuh kasihan sudah jauh-jauh ditolak ini laki-laki,” kata akun @nana.nirwanaaa ikut berkomentar.

Diketahui pula keduanya tergabung dalam grup bernama Hijrah. Hingga kini pihak dari SK tidak ada yang memberikan komentar. Namun beredar kabar bahwa keluarga Khaerunnisa mengganti uang yang diberikan Ali.

Kencan secara daring (online) atau melalui aplikasi tidak hanya dilakoni Ali dan Khaerunnisa. Selama pandemi Covid-19, kencan online dikabarkan meningkat.

Setiap orang punya alasan masing-masing melakukannya. Sneha John (25) misalnya, membuat akun di Tinder karena penasaran dan ingin merasakan apa yang dibicarakan teman-temannya. Melalui banyak profil, dia memusatkan perhatian kepada seorang pria berusia 26 tahun dengan minat unik dan ideologi serupa.

Aplikasi seperti Grindr dan Tinder semakin populer di kancah kencan global selama dekade terakhir. “Pilihan aplikasi sekakin bertambah dan banyak yang terpikat pada aplikasi kencan selama pandemi,” kata Nisha, seorang penulis yang berasal dari Malappuram, dikutip dari New Indian Express pada Senin (20/2/2023).

Nisha mengatakan, aplikasi tersebut bukan hanya untuk cinta atau romansa, tetapi juga untuk menemukan koneksi yang bermakna. Celine (35 tahun) mulai menggunakan aplikasi untuk berkenalan dengan orang asing demi meningkatkan harga diri setelah mengalami pernikahan yang gagal. Ada kalanya dia hanya melihat kekurangan diri saat seseorang mencapai titik terendah.

“Ketika berkenalan, saya menerima komentar seperti 'kamu menyenangkan'; hal kecil seperti itu berdampak positif. Rasanya menyegarkan untuk bertemu orang baru dan terlibat dalam percakapan,” kata dia.

Dari pilihan berkenalan dengan orang asing secara daring, ada kisah sukses maupun gagal. Setiap orang memiliki kisah cerita tersendiri dengan pengalaman tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler