Turki Desak AS Cabut Sanksi di Bidang Industri Pertahanan

Memerangi terorisme adalah prioritas dalam agenda bersama Turki dan AS

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan penyelesaian kesepakatan penjualan jet tempur F-16 akan bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Volume perdagangan bilateral antara Turki dan Amerika Serikat (AS) semakin meningkat, kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Senin (20/2/2023). Di saat yang sama ia juga mendesak AS agar mencabut sanksi terhadap Ankara di bidang industri pertahanan.

Dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Kompleks Kepresidenan Turki di Ankara, Cavusoglu mengatakan penyelesaian kesepakatan penjualan jet tempur F-16 akan bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Dia mencatat bahwa perang melawan terorisme adalah prioritas dalam agenda bersama, dan selanjutnya otoritas Turki mendesak AS untuk memiliki kerja sama dan kolaborasi yang lebih efektif di bidang keamanan.

Menjawab pertanyaan soal posisi Turki tentang dukungan AS untuk organisasi teroris YPG/PKK di Suriah, Cavusoglu mengatakan Turki percaya bahwa bekerja sama dengan satu kelompok teroris untuk melawan yang lainnya adalah "kesalahan fatal" dan kelompok teroris PKK/YPG tidak memerangi kelompok teroris Daesh/ISIS.

Cavusoglu mendesak kepada sejawatnya dari AS untuk bersama-sama melawan segala jenis terorisme dan kelompok teroris.

Mengacu kesepakatan pada Oktober 2019 yang ditandatangani antara Ankara dan Washington, Cavusoglu mengatakan AS harus memenuhi tanggung jawabnya dari kesepakatan tersebut.

Washington mencapai kesepakatan dengan Ankara pada Oktober 2019 untuk menghentikan operasi militer yang digelar oleh Turki di Suriah utara selama 120 jam untuk memungkinkan penarikan teroris YPG/PKK dari zona yang telah ditentukan, tetapi Turki mengatakan AS malah tidak memenuhi janjinya.

Ditanya soal hubungan bilateral kedua negara, Cavusoglu mengatakan Turki dan AS tidak boleh menunggu bencana lain untuk meningkatkan hubungan dan dia juga mendesak AS untuk mengambil langkah nyata dan tulus untuk meningkatkan hubungan bilateral.

Sementara itu, Blinken juga menyatakan komitmen negaranya untuk memberikan bantuan kepada Turki yang telah dilanda gempa.

"Kami berdiri berdampingan dalam menghadapi tantangan keamanan bersama," kata Blinken sambil memuji peran Turki dalam memberikan dukungan kepada Ukraina.

Mengenai kesepakatan penyediaan F-16, Blinken mengatakan itu adalah "kepentingan nasional dan kepentingan keamanan" bagi pemerintahan Biden untuk memutakhirkan inventaris F-16 yang ada dan memberikan pesawat yang baru ke Turki.

Blinken juga menanggapi pertanyaan tentang dukungan AS terhadap teroris YPG/PKK di Suriah dan mengatakan negaranya "sangat menyadari" tentang masalah keamanan sah Turkiye di sebelah selatan perbatasannya.

“Kami akan terus bekerja sama secara erat untuk mengatasi kedua masalah tersebut. Dalam waktu dekat, tentu saja, kami berdua sangat fokus pada bantuan kemanusiaan kepada rakyat Suriah, yang, seperti rakyat Turki, sangat menderita akibat gempa.”

“Kami bekerja sama untuk memaksimalkan dukungan yang dapat diberikan kepada mereka," tukas dia.

 


sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/turkiye-desak-as-cabut-sanksi-di-bidang-industri-pertahanan/2825575
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler