Animo Umrah Tinggi, Garuda Indonesia Siapkan Sejumlah Pilihan Penerbangan
IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi beberapa waktu lalu mengumumkan jumlah jamaah umroh Indonesia merupakan yang terbesar dari seluruh dunia. Menangkap animo yang tinggi ini, PT Garuda Indonesia berupaya membuka sejumlah pilihan penerbangan.
"Kita lagi bikin program, umroh empat hari. Ini untuk mereka yang sibuk dan cuma bisa cuti sehari. Buat teman-teman yang ingin sering-sering kesana, kita mesti dorong juga. Biasanya yang ingin sering-sering ke sana, tapi jadwalnya nggak pas," kata Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, berdasarkan wawancara dengan Republika di Kantor Operasional Garuda, Cengkareng, Rabu (22/2/2023).
Ia menyebut setelah pandemi Covid-19, penerbangan umroh memang menjadi rebutan. Dalam satu hari, Garuda bisa menerbangkan pesawat empat kali untuk ke Tanah Suci.
Untuk program umroh empat hari ini, Irfan menyebut memang belum banyak peminatnya. Namun ia meyakini akan selalu ada pasarnya, terutama bagi jamaah yang ingin sering umroh dengan waktu yang terbatas. Dalam program ini, jamaah akan fokus di Makkah dan tidak melakukan ziarah.
Irfan menyebut dirinya sudah dua kali mencoba program umroh empat hari ini. Ia mengaku hal ini memang lebih melelahkan, tetapi tetap bisa menjadi pilihan bagi mereka yang sibuk.
Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan Garuda Indonesia tengah menyiapkan program umroh transit. Bagi penumpang yang ingin pergi ke Eropa atau Amerika, bisa transit dulu di Arab Saudi dan melakukan umrah.
"Kita kan sekarang mendarat di terminal haji Jeddah. Kita minta ke Pemerintah Saudi untuk pindah ke terminal internasional. Kalau ini sudah siap, kita mau memperkenalkan program umroh transit," lanjut dia.
Dirut Garuda Indonesia ini pun menyebut ia sudah pernah mencoba program ini. Untuk pelaksanaannya hanya membutuhkan waktu 4 sampai 5 jam transit, sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Dari hasil uji cobanya, ia menyebut penumpan bisa turun di Jeddah dan langsung menggunakan ihram, lalu mengambil miwat. Setelahnya diantar ke Makkah untuk beribadah, yang mana begitu selesai bisa kembali minta dijemput untuk ke bandara Jeddah.
"Jadi mendarat di Jeddah, keluar sudah pakai ihram, miqat, diantar ke Makkah, ibadah, lalu telpon sopir dijemput kembali ke Jeddah, mandi, ke airport dan berangkat lagi," ujarnya.
Pihaknya disebut akan terus berusaha menyediakan beragam pilihan umroh. Garuda disebut harus membuka peluang untuk orang-orang dengan kondisi-kondisi tertentu.