Pernah Merasa Mau Jatuh Ketika Tidur? Ini Dia Penyebabnya

Anda yang terganggu dengan ini, bisa melakukan beberapa pencegahan sebelum tidur.

Needpix
Tidur (ilustrasi). Ketika tidur, terkadang seseorang mengalami perasaan tersentak atau seperti ingin jatuh.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perasaan tersentak mendadak saat tidur bisa terjadi pada beberapa orang. Rasa terkejut hingga seperti ingin terjatuh yang tiba-tiba saat tidur disebut sleep starts, juga dikenal sebagai hypnic jerk atau myoclonic jerk.

Baca Juga


Sederhananya, sentakan ini adalah kontraksi otot yang tiba-tiba dan tidak disengaja yang dapat terjadi saat seseorang tertidur. Sleep starts adalah kontraksi yang tiba-tiba, cepat, dan kuat dari seluruh tubuh, atau dari satu atau beberapa segmen tubuh.

"Ini umumnya terjadi ketika seseorang mulai tertidur," kata kepala bedah neurointerventional dan Wakil Kepala Unit Strok di Rumah Sakit Artemis, Gurugram, India, Vipul Gupta, dilansir Indian Express, Selasa (21/2/2023).

Sleep starts kemungkinan besar berdampak pada lengan dan kaki. Kilatan sensorik, perasaan jatuh, dan mimpi visual juga bisa menandai kondisi sleep starts. Hal senada dikatakan konsultan senior neurologi di Rumah Sakit Fortis, Bannerghatta Road, Bangalore, India, Krishnan.

Menurut dia, awal tidur dianggap disebabkan oleh relaksasi otot yang tiba-tiba saat Anda beralih dari terjaga ke tidur. Saat seseorang tertidur, suhu tubuhnya turun dan ototnya rileks, yang dapat memicu respons refleks pada sistem saraf yang menyebabkan kontraksi otot secara tiba-tiba.

Menurut dia, sleep starts biasanya tidak membuat Anda terbangun dari tidur. Penyebab pasti dari sleep starts tidak diketahui. Namun para ahli percaya banyak orang dapat mengalami sentakan ini sebagai akibat dari stres, kecemasan, atau faktor psikologis lainnya.

Meskipun tidak ada penyebab spesifik utama di balik sentakan hipnagogik, beberapa faktor seperti asupan kafein yang berlebihan serta stres fisik dan emosional secara bertahap dapat meningkatkan frekuensinya. “Kelelahan ekstrem dan kurang tidur juga bisa menjadi faktor utama di balik hypnic jerk ini,” ujar Gupta.

Konsultan neurolog di Rumah Sakit Wockhardt, Mira Road, Pavan Pai menyoroti, sekitar 60 persen hingga 70 persen orang memiliki sleep starts. Kebanyakan individu hanya mengalaminya kadang-kadang. Pria dan wanita dari berbagai usia dipengaruhi oleh gangguan tidur.

Dokter berbagi bahwa sleep starts umumnya tidak dianggap berbahaya atau berisiko. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, sleep starts bisa menjadi gejala gangguan tidur seperti sindrom kaki gelisah atau gangguan gerakan anggota tubuh secara berkala. Jika sleep starts disertai dengan gejala lain, seperti insomnia atau kelelahan pada siang hari, Krishnan menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Sleep starts tidak berbahaya, kecuali Anda tidak menyakiti diri sendiri, atau mulai mengalami gejala seperti inkontinensia, cedera, nyeri, atau kebingungan. Jika Anda terganggu dengan sleep starts, berikut beberapa tips untuk diikuti:

1. Patuhi pola tidur. Batasi waktu tidur hingga delapan jam.

2. Perhatikan pola makan dan hidrasi. Jangan makan berlebihan atau tidur dalam keadaan lapar.

3. Membangun situasi yang tenang. Jaga ruang tetap dingin, sunyi, dan gelap.

4. Batasi tidur siang.

5. Sertakan beberapa olahraga dalam rejimen harian.

6. Kontrol ketakutan.

7. Hindari minum kafein dan stimulasi sebelum tidur.

8. Berlatih teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler