Net Zero Emmision Didorong lewat Optimalisasi Community Forest
Indonesia dan negara lainya dituntut untuk mampu mencapai Net Zero Emmision demi bisa berperan dalam menjaga kondisi lingkungan dan menjaga kesehatan masyarakat.
JAKARTA--Indonesia dan negara lainya dituntut untuk mampu mencapai Net Zero Emmision demi bisa berperan dalam menjaga kondisi lingkungan dan menjaga kesehatan masyarakat. Sejumlah program mulai dari pengurangan emisi hingga optimalisasi hutan dilakukan agar cita-cita Net Zero Emmision bisa tercapai.
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) pun ingin berkontribusi menjaga lingkungan lewat keterlibatan dalam beragam program seperti community forest. Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi mengatakan, lewat kontribusi ini, maka Pupuk Kaltim dan pemerintah bersama-sama melakukan penerapan aspek environment, social and governance (ESG) berkelanjutan dengan meningkatkan kontribusi pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat guna mendukung ekosistem bisnis dan tata kelola perusahaan untuk memberi manfaat secara luas.
Menurutnya, community forest bagian dari langkah Pupuk Kaltim dalam mendorong penurunan emisi karbon hingga 32 persen di tahun 2030 sekaligus mendukung tercapainya target Net Zero Emmision di tahun 2060. Program ini digagas untuk memberikan perlindungan keanekaragaman hayati dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memberi nilai tambah ekonomi pada lahan yang kurang produktif untuk ditanami berbagai jenis komoditas.
“PKT selalu memperhatikan aspek lingkungan dan manfaat perusahaan bagi para stakeholder dan masyarakat sekitar,” kata Rahmad, Kamis (23/2/2023).
Community forest atau perhutanan sosial sendiri merupakan sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan dalam kawasan hutan negara atau hutan hak atau hutan adat yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraan, keseimbangan lingkunga, dan dinamika sosial budaya.
Sesuai dengan Permen LHK No. 83/2016, perhutanan sosial bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan tenurial dan keadilan bagi masyarakat setempat dan masyarakat hukum adat yang berada di dalam atau sekitar kawasan hutan dalam rangka kesejahteraan masyarakat.
Agar hutan tersebut terus lestari, Pupuk Kaltim pun menyalurkan bantuan pupuk seberat 11 ton di salah satu perhutanan sosial yakni Wisata Hutan Bambu Kota Balikpapan. Menurutnya, bantuan tersebut terdiri dari jenis pupuk NPK Pelangi seberat 10 ton dan dekomposer dengan merek Biodex seberat 1 ton.
Bantuan ini merupakan bentuk dukungan Pupuk Kaltim terhadap pertanian yang merupakan leading sector pembangunan berkelanjutan. “Ini merupakan komitmen Pupuk Kaltim untuk berkontribusi terhadap masyarakat utamanya dalam hal pengembangan perhutanan sosial,” ujarnya.
Kawasan Wisata Hutan Bambu yang menjadi lokasi perhutanan sosial ini sendiri dikelilingi Bendungan Manggar sebagai penyedia sumber air baku bagi kebutuhan masyarakat di Kota Balikpapan sekaligus menjadi lokasi ekowisata. Penanaman bambu di kawasan tersebut dilakukan oleh Pengendalian Pembangunan Eco Region (P3E) Balikpapan sejak 2014 hingga kemudian dikelola oleh kelompok masyarakat sehingga menjadi lokasi seperti sekarang ini.