Pernyataan Terkait Pengajian dan Stunting Diharapkan tak Berlarut Tuai Polemik
Di Muslimat NU, kata Yayah, seluruh pengajian terorganisir dengan baik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri yang membahas stunting dan pengajian ramai diperbincangkan. Diharapkan, polemik terkait pernyataan Megawati itu tak berkepanjangan.
"Terkait stunting itu tidak bisa digeneralisir bahwa ibu-ibu yang ikut pengajian itu akan menghasilkan anak yang stunting, itu mungkin yang harus dijelaskan oleh Bu Mega," kata Wakil Ketua 3 PW Muslimat NU DKI Jakarta Yayah Ruchyati , Kamis (23/2/2023).
Menurut dia, jangan sampai dampak dari pernyataan itu berlarut-larut. Itu karena, tak hanya ibu-ibu yang melakukan pengajian dan menimba ilmu di majelis taklim.
"Karena seperti yang kita ketahui bersama, yang mengikuti atau mengadakan pengajian itu bukan hanya ibu-ibu tapi bapak-bapaknya juga," kata Yayah.
Namun, dia menekankan bahwa semua pihak harus melihat pernyataan Megawati harus dilihat secara utuh. Itu karena, Megawati menegaskan dirinya tak anti terhadap pengajian.
"Sebetulnya lebih ke penjelasan saja sih, maksudnya itu apa? Karena kalau saya dengarkan lebih detail, Bu Mega bukan anti pengajiannya tapi difokuskan ke Ibu-ibunya untuk bisa me-manage keluarganya dengan baik, agar putra putrinya terurus dan tidak terlantar," kata Yayah.
Di Muslimat NU, kata Yayah, seluruh pengajian terorganisir dengan baik. Ibu-ibu yang menjadi peserta biasanya mengikuti pengajian setelah urusan rumah tangga beres.
"Pengajiannya sendiri itu kan adalah tempat menuntut ilmu, tempat silaturahmi. Karena pengajian di Muslimat itu selalu berdasarkan tema, dan ibu ibu biasanya mengikuti pengajian setelah menyelesaikan urusan dahulu," kata Yayah.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, Megawati memahami pernyataannya bisa mengundang pelintiran secara politis. Maka itu, sejak awal Megawati menyampaikan permohonan maaf beribu kali. Namun, Megawati tetap maju dan berani berbicara masalah yang lebih penting dari sekadar kepentingan politik, yakni soal pentingnya pembangunan anak-anak Indonesia dan bagaimana peran seorang ibu sangat penting di dalamnya.
"Tetapi ini kan tahun politik sehingga di situ Ibu Megawati mengatakan mohon maaf, beribu-ribu maaf. Tetapi Ibu Mega menyampaikan suatu potret, bagaimana perhatian ibu-ibu terhadap stunting menjadi berkurang,” ungkapnya seperti dilansir dari Antara.